Serdang Bedagai – Jalan lintas alternatif provinsi yang menghubungkan Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Kota Tebing Tinggi di Sumatera Utara, menjadi sorotan tajam masyarakat. Kondisinya yang sebelumnya sangat memprihatinkan, dengan lubang-lubang sedalam 20 cm dan permukaan bergelombang, kini sedang dalam proses perbaikan. Namun, pengerjaan tersebut mendapat kritik keras karena dinilai terkesan setengah hati.
Kerusakan Jalan yang Memakan Korban
Lubang-lubang besar di jalan ini tersebar di beberapa titik, seperti Desa Bantu 12, Desa Batu 13, dan Desa Pertapaan, dengan jarak hampir 1 km di setiap lokasi kerusakan. Kondisi ini telah menyebabkan banyak kecelakaan.
Indra, salah seorang warga, menceritakan pengalaman pahitnya. “Saya pernah terjatuh saat melewati lubang besar di jalan ini. Akibatnya, saya mengalami luka serius di kaki dan harus menjalani perawatan,” ungkapnya. Kejadian ini mencerminkan betapa berbahayanya jalan tersebut bagi pengguna kendaraan roda dua maupun empat.
Ketua Koalisi Pewarta Aktivis LBH dan LSM, M. Ardiansyah Hasibuan, SH, MH, CPCLE, C.ME, melalui Rony sp turut menyuarakan kekhawatirannya. "Kami mendesak pemerintah segera bertindak memperbaiki jalan ini. Infrastruktur seperti ini seharusnya menjadi prioritas agar tidak ada korban lagi," tegasnya.
Perbaikan yang Dinilai Tidak Maksimal
Menurut Ahmad Fauzi Ridwan Pulungan, petugas PUPR Provinsi yang mengawasi perbaikan, pengerjaan dimulai dari Jembatan PT Socfindo di Desa Aras Panjang dan akan berlanjut hingga perbatasan Serdang Bedagai dengan Tebing Tinggi. Namun, hasil pengerjaan di sejumlah titik, seperti di Bangun bandar PT socfindo desa Martebing, desa batu 12, Batu 13, memicu kekecewaan.
Banyak lubang yang hanya ditimbun dengan tanah dan batu hanya sebahagianya saja , bahkan ada yang sama sekali tidak ditangani. Kondisi ini membuat warga menilai pengerjaan tersebut dilakukan asal-asalan. “Kami sangat kecewa dengan perbaikan jalan yang setengah hati ini. Harusnya perbaikan dilakukan dengan benar, bukan sekadar menutup lubang tanpa kualitas yang layak,” ujar salah satu pengguna jalan.
Respons Cepat tapi Belum Optimal
Meski pemerintah dinilai telah merespons keluhan masyarakat dengan cepat, hasil perbaikan masih jauh dari harapan. Warga berharap pengerjaan dilanjutkan dengan metode yang lebih profesional agar jalan benar-benar aman dan nyaman digunakan.
“Lubang-lubang ini bukan hanya mengancam keselamatan, tetapi juga memperlambat laju kendaraan dan menciptakan kemacetan panjang,” tambah Rony sp
Pemantauan dan Tindak Lanjut
Media CNEWS dan masyarakat berjanji akan terus memantau perkembangan perbaikan jalan ini. Mereka juga berencana menemui pihak PUPR Provinsi untuk meminta penjelasan terkait pengerjaan yang dianggap tidak serius.
Warga berharap pemerintah tidak hanya cepat tanggap, tetapi juga memastikan kualitas perbaikan infrastruktur ini demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat. “Kami tidak ingin sekadar janji. Perbaikan harus dilakukan dengan serius agar tidak ada korban lagi,” pungkas Indra ( Ar.simatupang/tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar