Sergai - Gunung Pamela, yang terletak di Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, menyimpan kisah legenda yang telah diwariskan secara turun-temurun. Nama gunung ini diyakini berasal dari bahasa Simalungun, yaitu "Gunung Tarmaela," yang diubah menjadi "Pamela" seiring waktu. Legenda ini menceritakan seorang putri raja yang diperebutkan, sebuah peristiwa yang dianggap memalukan dalam budaya Simalungun, sehingga nama aslinya perlahan berubah.
Rajali Purba, Kepala Desa Silau Padang, yang juga merupakan keturunan leluhur di kawasan tersebut, menjelaskan bahwa daerah Gunung Pamela dahulu adalah tanah milik suku Simalungun. Buktinya adalah keberadaan makam leluhur yang baru-baru ini dipindahkan karena pembangunan proyek tol nasional. Pemindahan ini dilakukan dengan upacara adat Simalungun, menunjukkan pentingnya nilai-nilai budaya dan sejarah yang melekat.
Warisan budaya Simalungun juga tercermin dari benda-benda yang diwariskan, seperti piring khusus untuk memotong jeruk purut dalam ritual mandi, yang dimiliki oleh Rajali. Peninggalan ini menjadi bukti nyata akan tradisi yang terus dijaga oleh masyarakat.
Pemerintah Kecamatan Sipispis mendukung pelestarian legenda Gunung Pamela dan mendorong penelitian lebih lanjut untuk mendokumentasikan sejarahnya. Dengan keterlibatan para ahli dan narasumber, diharapkan cerita ini dapat diabadikan sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga.
Upacara adat Simalungun masih terus dilaksanakan dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam pemindahan makam leluhur, sebagai bentuk pelestarian budaya. Masyarakat dan pemerintah setempat berharap bahwa generasi mendatang dapat terus menghargai dan melestarikan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam legenda Gunung Pamela.
Penelitian mendalam dan dokumentasi sejarah menjadi langkah penting untuk menjaga warisan ini dari kepunahan. Dengan kolaborasi semua pihak, sejarah dan budaya Gunung Pamela akan tetap hidup dan menjadi kebanggaan masyarakat Sipispis dan Kabupaten Serdang Bedagai.(A.Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar