Forum Strategis Hadirkan Ketum Kadin, Ekonom Senior, dan Pemimpin Dunia Usaha — Rekomendasi Kunci Disiapkan untuk 2026
CNEWS, JAKARTA — Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2025 memasuki agenda krusial melalui Parallel Session yang digelar di Hotel Park Hyatt Jakarta, Minggu (30/11/2025). Forum berskala nasional ini menjadi ruang paling strategis dalam Rapimnas karena seluruh kebijakan dan arah gerak dunia usaha 2026 dirumuskan sebelum dibawa ke sidang pleno.
Acara menghadirkan Ketua Umum Kadin Indonesia, pimpinan Kadin provinsi se-Indonesia, asosiasi dunia usaha, ekonom senior, dan perwakilan kementerian terkait.
ARAH 2026: DEREGULASI, INVESTASI, DAN TRANSFORMASI INDUSTRI
Ketua Umum Kadin Indonesia menegaskan bahwa tahun 2026 harus menjadi periode percepatan pemulihan dan konsolidasi ekonomi setelah dua tahun Indonesia memasuki fase penyeimbangan fiskal.
“Kadin ingin memastikan dunia usaha bukan hanya bertahan, tetapi bertumbuh lebih cepat. Deregulasi, stabilitas investasi, dan iklim usaha yang kompetitif adalah kunci,” tegasnya.
Forum ini mengurai empat klaster strategis:
1. Reformasi Regulasi dan Kemudahan Perizinan
Peserta menyoroti masih kuatnya tumpang tindih regulasi sektoral serta ketidakjelasan kewenangan daerah. Rekomendasi pemangkasan regulasi dan simplifikasi perizinan dirumuskan untuk dibawa ke pemerintah pusat.
2. Penguatan UMKM dan Digitalisasi
Kadin menekankan pentingnya pembiayaan progresif agar UMKM naik kelas dan masuk ke rantai pasok industri besar.
“UMKM tidak bisa selamanya berjalan sendiri,” ujar salah satu ketua Kadin wilayah.
3. Stabilitas Pasokan Industri Strategis
Isu energi, pangan, dan logistik mendapat sorotan. Pelaku usaha meminta insentif fiskal yang lebih tepat sasaran dan jaminan pasokan energi industri.
4. Ekspansi Pasar Ekspor Baru
Forum menilai Indonesia memiliki peluang besar di Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika. Namun percepatan perjanjian dagang dan efisiensi logistik menjadi prasyarat utama.
FORUM DINAMIS, KRITIS, DAN TRANSPARAN
Diskusi berlangsung intens melalui format panel dan kelompok kerja. Sejumlah ketua Kadin provinsi menyampaikan persoalan lapangan secara blak-blakan, termasuk:
- tingginya biaya logistik antardaerah,
- ketidakpastian insentif bagi industri baru,
- lambatnya digitalisasi layanan pemda,
- minimnya koordinasi lintas kementerian.
Perwakilan sektor manufaktur dan logistik juga angkat bicara.
“Logistik adalah jantung daya saing. Kalau ini tidak dibenahi, kita sulit bersaing di ASEAN,” ujar seorang pelaku industri logistik.
Keterbukaan forum memperlihatkan Rapimnas 2025 bergerak sebagai ajang evaluasi besar dunia usaha terhadap kebijakan nasional.
REKOMENDASI SEMENTARA: LANGKAH KONKRIT UNTUK PEMERINTAH
Menjelang penutupan sesi, tim perumus mencatat sejumlah rekomendasi yang akan difinalisasi pada sidang pleno Rapimnas:
- percepatan deregulasi investasi dan integrasi layanan OSS secara nasional;
- penguatan fasilitas pembiayaan UMKM berbasis kinerja;
- pembangunan hub logistik di tiga kawasan strategis;
- insentif fiskal untuk industri hijau dan energi terbarukan;
- percepatan perjanjian dagang bilateral baru di Asia Selatan dan Timur Tengah.
Kadin menilai seluruh rekomendasi bersifat realistis dan siap dieksekusi bila ada komitmen kuat dari kementerian terkait.
KETUM KADIN ANINDYA BAKRIE: “INDONESIA HARUS MENJADI MAGNET PERTUMBUHAN BARU”
Dalam sesi penutup, Ketua Umum Kadin Indonesia kembali menegaskan pentingnya terobosan besar di tahun 2026:
“Tantangan kita bukan hanya pulih, tetapi berlari lebih cepat dari negara lain. Indonesia harus tampil sebagai pusat pertumbuhan baru di kawasan.”
Pada kesempatan yang sama, tampak Solon Sihombing, peserta Rapimnas, bersama Ketua Panitia Rapimnas Kadin Clarissa Tanoesoedibjo, dan jajaran Kadin lainnya di area forum Park Hyatt.
Selain itu, MOU antara Menparekraf T. Rifki dengan Ketum Kadin Anindya Bakrie juga menjadi salah satu sorotan yang memperkuat komitmen kolaborasi pemerintah–dunia usaha
Ketum Kadin turut menginstruksikan seluruh Kadin daerah agar mempercepat konsolidasi dan sinergi dengan pemerintah daerah demi memperkuat basis ekonomi regional.
Parallel Session Rapimnas Kadin 2025 di Park Hyatt Jakarta bukan sekadar forum diskusi, melainkan ruang perumusan kebijakan inti dunia usaha 2026. Dengan hadirnya pucuk pimpinan Kadin, ekonom senior, dan pelaku industri strategis, forum ini menjadi titik penting dalam menentukan arah ekonomi nasional yang lebih kompetitif, modern, dan berkelanjutan. ( Red/RI)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar