CNEWS, JAKARTA — Pimpinan Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AMMDI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Demokrasi Rawan Militeristik, Rawat Nyala Supremasi Sipil” di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Senin (17/11/2025). Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam membaca arah demokrasi Indonesia di tengah menguatnya isu-isu militerisasi kebijakan publik.
FGD dibuka langsung oleh Ketua Umum PP AMMDI, Safrin HI. Yusuf, dan menghadirkan tiga narasumber nasional yang dikenal kritis dan berpengaruh:
- Ray Rangkuti, S.Ag, Pendiri Lingkar Madani,
- Edwin Partogi Pasaribu, SH, MH, Wakil Ketua LPSK periode 2019–2024,
- Dr. Sidratahta Mukhtar, M.Si, Akademisi sekaligus Ketua Program Studi Politik UKI.
Putri Nabila Damayanti, SH: AMMDI Tunjukkan Keseriusan Mengawal Demokrasi
Salah satu peserta yang hadir, Putri Nabila Damayanti, SH, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan FGD yang dinilai relevan dengan dinamika politik nasional.
“FGD yang dilaksanakan oleh PP AMMDI kali ini sangat bagus, mengangkat topik yang sedang hangat di tengah masyarakat. Sebagai kader sekaligus pengurus AMMDI, kami sangat mengapresiasi langkah progresif ini,” ujar Putri.
Putri yang juga merupakan pengurus PP AMPG berharap AMMDI di bawah kepemimpinan Ketum Safrin HI. Yusuf dapat terus berkembang dan memperkuat peran pemuda dalam ruang-ruang strategis nasional.
“Kami berharap PP AMMDI di bawah kepemimpinan Kanda Safrin HI. Yusuf mampu membawa organisasi ini semakin berkembang, dan melangkah lebih pesat serta terarah ke depan,” tambahnya.
Komitmen PP AMMDI: Mengawal Demokrasi dari Ruang Pemuda
FGD ini menjadi bukti keseriusan PP AMMDI dalam mempertegas posisi pemuda sebagai penjaga supremasi sipil dan demokrasi. Melalui forum diskusi intensif tersebut, AMMDI berupaya memperkuat kapasitas kader agar mampu menganalisis, mengkritisi, dan mengawal isu-isu strategis nasional, khususnya yang menyangkut masa depan demokrasi Indonesia. ( Megy)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar