Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Peringati Hari Pohon Sedunia, Dinas LHK Riau dan P2SEMH Kemenhut Gerakkan Penghijauan Bertema “Hijaukan Bumiku, Pulihkan Alam” di KHDTK Kepau Jaya

Selasa, 25 November 2025 | Selasa, November 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-25T12:21:57Z


CNEWS, Kampar — Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada 21 November 2025, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau menggelar aksi penanaman pohon di kawasan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kepau Jaya, Kabupaten Kampar, Senin (24/11/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen penghijauan dan pemulihan ekosistem di Riau.


Acara dipimpin langsung oleh Kepala UPT Perbenihan Tanaman Hutan (PTH), Ibu Dewi Susanti SE, MM, didampingi jajaran UPT, termasuk Aldi, Manaf, Heri, serta tenaga teknis KHDTK Zulpan dan Hendrik. Turut hadir perwakilan Pusat Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Hutan (P2SEMH)–Kementerian Kehutanan, yang menjadi mitra strategis dalam pengembangan sosial-ekologi kawasan.


Tema: “Hijaukan Bumiku, Pulihkan Alam”


Tahun ini, peringatan Hari Pohon Sedunia mengusung tema “Hijaukan Bumiku, Pulihkan Alam”, sebuah seruan global untuk menyadarkan kembali pentingnya peran pohon dalam menjaga keseimbangan bumi. Tema ini dianggap tepat bagi Riau, salah satu provinsi dengan tantangan berat berupa kerusakan ekosistem dan lahan kritis.


P2SEMH Kemenhut: Bangun Ekonomi Masyarakat Melalui Tanaman Kehutanan


Ketua Koordinator KHDTK Wilayah Sumatera Yadi Mulyadi S.Mn (P2SEMH-Kemenhut), melalui utusan lapangannya Zulpan dan Hendrik, menegaskan bahwa program penghijauan di KHDTK Kepau Jaya tidak boleh berhenti sebagai seremoni tahunan.


“Gerakan menanam harus berkelanjutan, bukan simbolis. Tanaman pohon, tanaman MPTS, dan bunga di areal kawasan harus benar-benar memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Zulpan menegaskan.

 

Menurutnya, konsep pengelolaan KHDTK harus diorientasikan pada dua hal:


  1. Pemulihan ekosistem, dan
  2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui pola agroforestri, MPTS (Multi Purpose Tree Species), serta pemanfaatan tanaman bernilai ekonomi.


Langkah ini juga selaras dengan arahan Pusat P2SEMH bahwa kawasan KHDTK harus menjadi pusat edukasi, konservasi, dan pengembangan sosial-ekonomi masyarakat desa hutan.


Dinas LHK Riau: Penanaman untuk Mitigasi Krisis Iklim dan Konservasi Hayati


Dalam sambutannya, Ibu Dewi Susanti menegaskan bahwa penanaman pohon di KHDTK Kepau Jaya merupakan wujud keseriusan pemerintah daerah mendukung program Green For Riau, meskipun di tengah berbagai keterbatasan anggaran dan sumber daya.


“Tanaman yang kita tanam hari ini adalah bentuk nyata kepedulian Dinas LHK Riau untuk mewujudkan Green For Riau. Ini investasi jangka panjang bagi bumi,” ujar Dewi.

 

Ia menjelaskan bahwa manfaat terbesar dari kegiatan ini meliputi:


  • Mitigasi perubahan iklim,
  • Peningkatan serapan air tanah,
  • Pencegahan banjir dan longsor,
  • Pemulihan keanekaragaman hayati,
  • Kontribusi untuk generasi masa depan.


Menurutnya, hutan dan pepohonan bukan sekadar elemen lanskap, tetapi infrastruktur ekologis yang menentukan kualitas hidup masyarakat Riau hari ini dan kelak.


Gerakan Kolaboratif: Masyarakat Kunci Keberhasilan Penghijauan


Zulpan kembali menegaskan bahwa keberhasilan penghijauan sangat ditentukan oleh keterlibatan masyarakat.


“Kalau masyarakat ikut merawat, kawasan tidak hanya hijau tetapi juga memberi penghidupan. Inilah yang harus kita bangun di KHDTK Kepau Jaya,” ujarnya.

 

Model kolaborasi masyarakat–pemerintah–lembaga kehutanan menjadi strategi utama untuk memastikan keberlanjutan program ini.


Kesimpulan: KHDTK Kepau Jaya Jadi Sentra Edukasi Konservasi di Riau


Aksi penanaman pohon ini menegaskan peran strategis KHDTK Kepau Jaya sebagai lokasi:


  • Edukasi lingkungan,
  • Riset kehutanan,
  • Pengembangan sosial-ekonomi desa hutan,
  • Konservasi dan rehabilitasi lahan kritis.


Kegiatan peringatan Hari Pohon Sedunia 2025 ini bukan hanya agenda seremonial, tetapi langkah nyata menuju pemulihan lingkungan dan pembangunan kehutanan berbasis masyarakat di Provinsi Riau. (SyharudiN)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update