CNEWS, Serdang Bedagai — Kekerasan terhadap petugas kebun kembali membara di Sumatera Utara. Seorang centeng (satpam) PTPN IV Regional I Kebun Sarang Ginting, Julianto (47), menjadi korban penembakan brutal oleh kawanan pencuri sawit pada Jumat (14/11/2025) sore.
Korban ditembak di bagian kepala sebelah kanan menggunakan senapan angin jenis PVC bertekanan gas, ketika sedang mengamankan pelaku pencurian di Afdeling V Blok X-W-23 TM 2000, Desa Sarang Torop, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.
Insiden ini bukan aksi spontan, melainkan serangan balasan yang dilakukan dua gelombang oleh kelompok pelaku.
Kronologi Lengkap: Dua Gelombang Serangan, Pelaku Membawa Senapan Angin & Parang Panjang
Gelombang Pertama – 17.00–17.10 WIB:
Korban berhasil menangkap seorang pencuri sawit dan membawa pelaku ke pos keamanan kebun. Tak lama, datang seorang pelaku lain:
- Pratama alias Tama (WP alias Tama), usia 30–35 tahun
- Warga Pekan Dolok Masihul
Tama datang bersama rekannya dengan sepeda motor sembari membawa senapan angin PVC laras panjang. Ia membuat keributan, mengancam, lalu menembak ke arah korban—namun tembakan pertama tidak mengenai sasaran.
Saksi berhasil menghalangi dan memaksa pelaku mundur.
Gelombang Kedua – sekitar 17.30 WIB: Aksi Balas Dendam Kelompok
Setelah kabur, kelompok itu kembali dengan jumlah lebih banyak. Mereka datang menggunakan beberapa sepeda motor sambil membawa:
- Senapan angin modifikasi
- Parang panjang
- Benda tumpul
Tanpa negosiasi, kelompok itu menyerbu korban. Mereka memukul, mengepung, dan beberapa pelaku diduga berupaya menebas korban dengan parang. Julianto sempat menghindar, namun kondisi medan yang gelap dan dikeroyok banyak orang membuatnya tidak dapat lari.
“Saksi mendengar satu kali suara tembakan. Setelah itu korban jatuh dan kepalanya berdarah akibat luka tembak,” ujar Kanit Reskrim Polsek Dolok Masihul, Ipda Ismail, Sabtu (15/11/2025).
Proyektil peluru senapan angin tersebut kemudian diketahui masih bersarang di kepala korban.
Evakuasi Darurat: Korban Dirujuk Hingga ke Medan
Usai penembakan, rekan-rekan korban segera melakukan evakuasi berlapis:
- Korban dibawa ke Klinik Buah Hati, Pekan Dolok Masihul.
- Karena luka parah, dirujuk ke RS Pamela Tebing Tinggi.
- Dokter menyatakan korban harus menjalani operasi pengangkatan proyektil.
- Korban akhirnya kembali dirujuk ke rumah sakit di Medan untuk tindakan medis lanjutan.
Meski kondisi kritis, korban masih sadar dan mampu memberikan keterangan awal kepada pihak kepolisian.
Laporan Polisi dan Tindakan Cepat Aparat
Pihak manajemen PTPN IV Sarang Ginting langsung membuat laporan resmi ke kepolisian melalui:
LP/B/96/XI/2025/SPKT/Polsek Dolok Masihul/Polres Sergai/Polda Sumut
Tanggal: Sabtu (15/11/2025)
Kapolsek Dolok Masihul AKP H.D. Simanjuntak, didampingi Kanit Reskrim Ipda Ismail, membenarkan insiden tersebut.
“Dari keterangan saksi dan pelapor, korban diduga dianiaya dan ditembak oleh pelaku WP alias Tama, warga Pekan Dolok Masihul,” ujar Ipda Ismail.
Langkah Penyidikan: Pelaku Sudah Teridentifikasi, Polisi Buru Kawanan
Polsek Dolok Masihul bersama Unit I Sat Reskrim Polres Sergai telah melakukan serangkaian tindakan, antara lain:
. Memeriksa saksi-saksi utama
. Melakukan olah TKP dan memasang police line
. Mengumpulkan bukti awal, termasuk dugaan selongsong dan jejak tembakan
. Mengamankan keterangan korban
. Mengidentifikasi seluruh pelaku
. Melakukan pengejaran lintas wilayah terhadap kawanan pelaku
“Identitas para pelaku sudah kami kantongi dan upaya pengejaran terus dilakukan,” tegas Ipda Ismail.
Sumber internal kepolisian menyebut, kelompok ini bukan pencuri sawit biasa, melainkan jaringan yang kerap melakukan perlawanan terhadap petugas kebun.
Motif Kuat: Balas Dendam karena Pelaku Utama Ditangkap
Dari hasil penyelidikan awal, kuat dugaan bahwa penembakan tersebut merupakan:
Aksi balasan setelah salah satu anggota kelompok ditangkap oleh korban.
Pelaku kembali dengan massa lebih banyak untuk membebaskan rekannya serta menyerang petugas kebun yang dianggap “menghalangi” aktivitas mereka.
Catatan: Kekerasan Terhadap Centeng PTPN Meningkat
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap petugas kebun di Sumut, terutama dari jaringan pencuri sawit bersenjata.
CNEWS mencatat pola baru:
- Pelaku berani membawa senapan angin berdaya tembus tinggi
- Penyerangan dilakukan berkelompok
- Tujuan bukan hanya pencurian sawit, tetapi intimidasi & perlawanan terhadap aparat kebun
Kasus ini dipastikan menjadi atensi serius Polres Serdang Bedagai. ( Tim)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar