Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Catatan Kebijakan Ibu Yanni: Tiga Usulan Strategis untuk Menjawab Pergumulan Papua Raya

Minggu, 16 November 2025 | Minggu, November 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-16T11:24:32Z


Aktivis Papua Dukung Penuh Usulan Kebijakan Yanni untuk Percepatan Pembangunan Otsus Papua


CNEWS, Papua — Aktivis Papua Yerry Basri Mak, SH., MH menyatakan dukungan penuh terhadap tiga usulan strategis yang disampaikan Yanni, SH., MH., M.Sos, Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua. Yerry menilai usulan tersebut sangat relevan dengan kondisi Papua Raya yang sedang menghadapi inflasi tinggi, mahalnya biaya hidup, dan keterbatasan akses geografis.


Poto: Aktivis Papua Yerry Basri Mak SH MH 


Dalam pernyataannya kepada media, Yerry menegaskan bahwa kebijakan Otsus harus benar-benar dirasakan langsung oleh Orang Asli Papua (OAP), bukan hanya melalui program besar yang kerap tidak menyentuh akar persoalan.


“Sebagai aktivis di Papua, saya ingin Dana Otonomi Khusus itu langsung dirasakan masyarakat. Rakyat harus bisa menerima bantuan tunai Otsus secara nyata. Apa yang disampaikan Ibu Yanni itu sangat bagus dan tepat sekali,” ujar Yerry.


Tiga Usulan Strategis Yanni yang Dinilai Menjawab Jantung Masalah Papua


Yerry menilai tiga usulan Yanni bukan hanya rasional dan pro-rakyat, tetapi juga menjadi langkah koreksi terhadap berbagai hambatan pembangunan di Papua.


1. Penyaluran Langsung Dana Otsus melalui Skema BLT

Usulan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Otsus langsung ke rumah tangga OAP dinilai sebagai terobosan penting agar Otsus benar-benar hadir di dapur keluarga.


Dengan akses transportasi yang mahal, harga barang pokok yang tidak stabil, dan jauhnya jangkauan layanan, skema langsung dianggap paling efektif untuk memastikan negara hadir secara nyata bagi masyarakat Papua.


2. Peningkatan Dana Otsus Menjadi 6% dari DAU Nasional


Usulan menaikkan alokasi Otsus menjadi 6% dari Dana Alokasi Umum (DAU) Nasional dimaknai bukan sekadar permintaan anggaran lebih besar, tetapi:


  • koreksi atas bobot geografis Papua yang sangat berat,
  • penyesuaian atas pemekaran enam provinsi,
  • serta respons atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua yang masih berada pada posisi terendah secara nasional.


Dengan wilayah administratif yang semakin luas, kebutuhan anggaran untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur meningkat signifikan.


3. Peneguhan Papua sebagai “Tanah Injili yang Diberkati”


Usulan ini dianggap sebagai pengembalian roh Otsus kepada nilai utamanya:
pembangunan yang jujur, adil, manusiawi, dan berpihak pada yang lemah, tanpa meninggalkan keragaman iman dan budaya.


Penegasan Papua sebagai Tanah Injili yang Diberkati disebut mampu memperkuat integrasi spiritual dan kebangsaan di bumi Cenderawasih.


Dampak Langsung bagi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi


Yerry menekankan bahwa jika tiga usulan tersebut diakomodasi pemerintah pusat, pembangunan Papua akan menjadi lebih terarah, efektif, dan menyentuh kebutuhan prioritas warga.

 

“Usulan ini sangat tepat untuk pembangunan di Papua. Dengan skema itu, masyarakat bisa benar-benar merasakan manfaat Dana Otsus — terutama di pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” tegas Yerry.


Harapan untuk Jakarta


Usulan Yanni disebut telah mendapat dukungan moral dari berbagai elemen masyarakat dan aktivis Papua, memperkuat legitimasi sosial yang dibutuhkan untuk mendorong perubahan kebijakan di tingkat nasional.


Para pemerhati Papua menyampaikan apresiasi:

 

“Terima kasih Ibu Yanni, usulan-usulan ini sungguh kontekstual dan menyentuh jantung pergumulan Papua.”


Mereka berharap pemerintah pusat mendengar dan mempertimbangkan rekomendasi tersebut demi terwujudnya Papua yang lebih damai, adil, sejahtera, dan manusiawi.( YBM)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update