Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Aktivis Soroti Rencana Penyaluran Persembahan Natal Nasional ke Palestina: “Uang Pribadi Silakan, Tapi Jangan Gunakan Persembahan Umat”

Senin, 24 November 2025 | Senin, November 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-24T06:34:41Z


CNEWS, Jayapura — Polemik memanas jelang perayaan Natal Nasional 2025 setelah Ketua Panitia Natal Nasional, Muara Sirait, yang juga menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat, menyatakan bahwa seluruh persembahan Natal Nasional akan disalurkan untuk Palestina. Pernyataan ini langsung memicu perdebatan di tengah masyarakat Indonesia.


Aktivis Papua sekaligus Ketua LSM WGAB, Yerry Basri Mak, SH, MH, menilai langkah tersebut tidak tepat bila menyangkut dana persembahan umat. Ia meminta pemerintah dan panitia Natal untuk lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan publik, terutama terkait penggunaan dana umat yang sifatnya sakral dan sensitif.


“Jika yang diberikan itu uang pribadi Ketua Panitia, berapa pun nominalnya, termasuk Rp11 miliar, tentu tidak menjadi masalah. Itu hak pribadi. Tetapi jika yang disalurkan adalah persembahan Natal Nasional, itu persoalan besar,” tegas Yerry kepada media.

 

Menurut Yerry, ada prinsip moral yang harus dijaga dalam pengelolaan persembahan. Uang persembahan tidak boleh dialihkan tanpa pertimbangan matang atau tanpa mendengar suara umat, terlebih ketika masih banyak rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan dan sangat membutuhkan bantuan.


“Kita semua prihatin dengan kondisi Palestina, tetapi Indonesia juga memiliki jutaan warga di garis kemiskinan. Dana persembahan seharusnya kembali untuk kebutuhan umat atau kepentingan sosial dalam negeri,” jelasnya.

 

Yerry menegaskan bahwa solidaritas internasional tetap penting, namun jangan sampai mengabaikan tanggung jawab negara terhadap rakyatnya sendiri. Ia juga menilai pernyataan Muara Sirait terlalu terburu-buru dan menimbulkan kegaduhan nasional yang sebenarnya tidak perlu.


Polemik ini kini berkembang menjadi bola panas, dengan sebagian masyarakat mendukung alasan kemanusiaan, sementara sebagian lainnya mempertanyakan keputusan tersebut karena menyangkut dana persembahan yang berasal dari umat Kristen di seluruh Indonesia.


Hingga berita ini diturunkan, Panitia Natal Nasional 2025 belum memberikan klarifikasi resmi terkait mekanisme penggunaan dana persembahan dan apakah keputusan tersebut telah disepakati seluruh unsur panitia maupun perwakilan gereja. ( Ybm) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update