CNEWS, Jayapura — Kematian tragis seorang ibu hamil asli Papua beserta bayi yang dikandungnya memicu gelombang kemarahan publik. Ketua LSM WGAB Papua, Yerry Basri Mak, SH, MH, menilai insiden ini sebagai bentuk pelanggaran kemanusiaan serius yang melibatkan sejumlah rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, di Kota Jayapura.
Menurut Yerry, korban meninggal setelah ditolak oleh beberapa rumah sakit dengan berbagai alasan administratif, bahkan ada yang diduga meminta uang hingga Rp8 juta sebelum bersedia melakukan tindakan operasi darurat.
“Ini tindakan yang sangat tidak manusiawi. Rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, wajib mengutamakan nyawa pasien. Bukan menolak, apalagi meminta uang di depan. Ini pelanggaran etik dan hukum,” tegas Yerry kepada media.
Ia menyatakan kegeramannya terhadap pola layanan kesehatan yang dinilai diskriminatif dan abai terhadap kondisi gawat darurat, terutama terhadap pasien asli Papua. “Seorang ibu hamil datang dalam kondisi darurat, tapi justru dipingpong. Akhirnya beliau menghembuskan napas terakhir bersama bayinya. Ini tragedi yang tidak boleh terjadi lagi,” ujarnya.
Desak Gubernur Papua Turun Tangan
Yerry mendesak Gubernur Papua melakukan inspeksi mendadak dan mengevaluasi seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit pemerintah yang diduga menolak pasien tersebut.
“Copot semua petugas yang menolak dan mengabaikan pasien. Ini bukan sekadar pelanggaran prosedur, ini soal nyawa manusia,” katanya tegas.
Minta Penegakan Hukum dan Audit Layanan Kesehatan
Aktivis Papua ini juga meminta pemerintah provinsi, Ombudsman, Dinas Kesehatan, hingga aparat penegak hukum melakukan audit menyeluruh terkait dugaan pungutan liar, diskriminasi layanan, dan pelanggaran SOP penanganan gawat darurat.
“Negara wajib hadir. Jika RS menolak pasien gawat darurat, itu pelanggaran berat dan harus diproses hukum,” tegas Yerry.
Tragedi ini kini menjadi sorotan masyarakat Papua, yang menilai bahwa layanan kesehatan di Jayapura harus dibenahi total demi memastikan tidak ada lagi warga — terutama perempuan hamil — yang kehilangan nyawa akibat penolakan fasilitas medis. ( YBM)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar