Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Aktivis Papua Dukung Langkah Pemkot Jayapura Periksa HIV/AIDS di Sekolah: “Langkah Berani Selamatkan Generasi Muda dari Ancaman Pergaulan Bebas”

Senin, 03 November 2025 | Senin, November 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-03T09:38:04Z
Poto: Aktivis Papua Yerry Basri Mak.SH MH 


CNEWS, Jayapura —  Langkah Pemerintah Kota Jayapura yang mulai melakukan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap siswa SMA dan SMK mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan masyarakat sipil. Salah satunya datang dari aktivis Papua sekaligus Ketua LSM Wgab Papua, Yerry Basri Mak, S.H., M.H., yang menilai kebijakan tersebut sebagai terobosan berani dan strategis dalam menyelamatkan generasi muda Papua dari ancaman penyebaran virus mematikan itu.


Menurut Yerry, angka kasus HIV/AIDS di Kota Jayapura tergolong sangat tinggi dan perlu penanganan serius lintas sektor. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua, hingga pertengahan tahun 2025 tercatat lebih dari 46.000 kasus HIV/AIDS di Papua, dan lebih dari 30 persen di antaranya berasal dari Kota Jayapura.
Angka ini menjadikan Jayapura sebagai daerah dengan tingkat prevalensi HIV tertinggi di Indonesia bagian timur.


“Kondisi ini sangat memperihatinkan. Saya mendukung penuh langkah Pemerintah Kota Jayapura untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS di sekolah-sekolah. Ini bukan tindakan berlebihan, tapi langkah penyelamatan dini bagi anak-anak kita,” ujar Yerry Basri Mak kepada CNews, Senin (3/11/2025).

 

Deteksi Dini dan Edukasi Moral

Yerry menjelaskan bahwa pemeriksaan HIV/AIDS bagi pelajar tidak boleh hanya dimaknai sebagai kegiatan medis, melainkan juga sebagai upaya edukasi moral, sosial, dan kesehatan reproduksi bagi remaja. Ia menegaskan, remaja Papua saat ini menghadapi tantangan besar: pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan lemahnya pengawasan keluarga.


“Langkah ini harus dibarengi dengan sosialisasi dan pendidikan moral yang kuat. Pemeriksaan HIV harus diikuti dengan penyuluhan tentang bahaya seks bebas, narkoba, dan pentingnya menjaga kesehatan diri. Dengan begitu, hasilnya akan nyata dan berkelanjutan,” tambahnya.

 

Yerry juga menyoroti pentingnya keterlibatan guru, orang tua, dan tokoh agama dalam mendukung kebijakan ini. Ia menilai, masalah HIV/AIDS tidak bisa ditangani oleh pemerintah semata, tetapi harus menjadi gerakan sosial bersama.


“Kalau semua pihak bersatu — pemerintah, sekolah, orang tua, gereja, dan tokoh adat — kita bisa menurunkan angka HIV di Papua. Jangan sampai remaja Papua kehilangan masa depannya karena kurangnya kesadaran,” tegasnya.

 

Program yang Perlu Diperluas

Menurut pantauan CNews, program pemeriksaan HIV/AIDS di sekolah-sekolah Jayapura ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, yang bekerja sama dengan beberapa lembaga kesehatan dan organisasi masyarakat.
Program ini mencakup kegiatan tes sukarela (Voluntary Counseling and Testing/VCT), penyuluhan tentang pencegahan penularan HIV, dan pemeriksaan kesehatan umum bagi siswa.


Pemkot Jayapura juga berencana memperluas kegiatan ini ke tingkat SMP dan perguruan tinggi. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan deteksi dini dan intervensi cepat terhadap kemungkinan penyebaran HIV di kalangan remaja dan mahasiswa.


“Kami siap mendukung penuh. Bahkan LSM kami siap turun langsung ke lapangan membantu sosialisasi dan edukasi di sekolah-sekolah. Pemeriksaan HIV ini bukan aib — ini bentuk kepedulian terhadap masa depan anak bangsa,” ujar Yerry.

 

Seruan Penutupan Lokalisasi dan Edukasi Publik


Dalam kesempatan itu, Yerry juga mendesak pemerintah daerah agar menindaklanjuti program pemeriksaan ini dengan pengetatan pengawasan terhadap tempat-tempat hiburan malam dan lokalisasi yang kerap menjadi sumber penyebaran HIV/AIDS.
Ia menilai, program edukasi di sekolah tidak akan maksimal jika praktik prostitusi dan peredaran narkoba di wilayah perkotaan masih dibiarkan.


“Kita tidak bisa hanya menekankan sisi medis, tapi juga harus berani menutup sumber masalah. Pemerintah daerah harus tegas terhadap tempat-tempat hiburan yang diduga menjadi sarang prostitusi terselubung,” ujarnya.

 

Upaya Kolektif Menyelamatkan Generasi Papua


Yerry menegaskan, tingginya angka HIV/AIDS di Jayapura adalah peringatan keras bagi semua pihak. Ia berharap kebijakan pemeriksaan HIV di sekolah menjadi awal dari gerakan besar penyelamatan generasi Papua, dengan dukungan media, tokoh agama, dan masyarakat adat.


“Ini langkah awal yang luar biasa. Kalau semua kabupaten di Papua meniru langkah Pemerintah Kota Jayapura, saya yakin angka HIV/AIDS bisa ditekan drastis dalam lima tahun ke depan. Ini bukan sekadar program kesehatan — ini perjuangan kemanusiaan,” pungkas Yerry Basri Mak, S.H., M.H.

 

Editor: Redaksi CNews 
Laporan: Tim YBM Jayapur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update