CNEWS | JAKARTA — Timnas Indonesia harus menelan pil pahit setelah dipastikan tersingkir dari perebutan tiket menuju Piala Dunia 2026 usai kalah tipis 1-0 dari Irak dalam laga putaran keempat Kualifikasi Zona Asia Grup B, Jumat (10/10/2025).
Gol tunggal Zidane Iqbal di menit ke-75 menjadi penentu kemenangan Irak, sekaligus menutup peluang skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert untuk melangkah lebih jauh di babak kualifikasi. Padahal, sepanjang pertandingan Indonesia tampil cukup dominan dan sempat unggul jumlah pemain setelah Zaidd Tahseen diganjar kartu merah. Namun, keberuntungan belum berpihak pada Garuda.
Kekalahan ini menjadi yang kedua secara beruntun setelah sebelumnya Indonesia tumbang 2-3 dari Arab Saudi. Dua hasil negatif tersebut membuat posisi Indonesia terpuruk di dasar klasemen Grup B dengan nihil poin, dan secara matematis tak lagi memiliki peluang lolos ke ajang sepak bola terbesar dunia tersebut.
“Jangan Patah Semangat, Bangsa Besar Harus Bangkit”
Menanggapi hasil tersebut, pengamat sepak bola nasional Solon Sihombing menyerukan agar seluruh elemen bangsa tetap optimistis.
“Jangan berkecil hati — perjalanan kita masih panjang! Tahun 2027 masih ada Piala Asia dan berbagai ajang lainnya,” ujarnya siang tadi kepada CNEWS.
Ia menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh harus dilakukan, baik oleh pelatih, pemain, PSSI, maupun Kemenpora, agar cita-cita besar membawa Indonesia sejajar dengan kekuatan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Irak dapat terwujud.
“Indonesia ini bangsa besar dengan bibit pemain luar biasa. Kita harus yakin bisa menjadi macan Asia. Lihat saja Irak — negaranya kecil tapi prestasinya luar biasa. Kita pasti bisa!”
Solon juga menyinggung pentingnya fair play dalam turnamen resmi FIFA, termasuk dalam hal penunjukan wasit.
“Semoga ini jadi pelajaran berharga bagi IMC dan FIFA agar lebih memperhatikan penempatan wasit yang benar-benar objektif, seperti Ahmad Ali dari Kuwait saat laga Indonesia melawan Arab Saudi,” tambahnya.
Ranking FIFA Anjlok, Harimau Malaya Geser Garuda
Dua kekalahan beruntun atas Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) bukan hanya menyingkirkan Indonesia dari jalur Piala Dunia, tetapi juga berdampak serius pada peringkat FIFA.
Sebelum laga putaran keempat dimulai, Indonesia berada di posisi ke-119 dunia dengan 1.157,94 poin. Namun kekalahan dari Arab Saudi membuat poin Garuda berkurang -6,68 menjadi 1.151,26 poin, dan kekalahan dari Irak kembali memangkas -6,53 poin menjadi 1.144,73 poin.
Data terbaru dari Footy Ranking (10 Oktober 2025) mencatat, Indonesia kini terlempar ke peringkat 122 dunia, bahkan digusur oleh Malaysia yang naik ke posisi 119 setelah mengalahkan Laos 3-0 pada Kualifikasi Piala Asia 2027.
Situasi ini membuat target menembus 100 besar dunia yang dicanangkan PSSI semakin sulit dicapai, kecuali terjadi lonjakan performa signifikan pada ajang internasional berikutnya.
Harapan Baru Menuju Piala Asia 2027
Meski mimpi tampil di Piala Dunia kembali tertunda, Solon Sihombing menilai bahwa kegagalan ini bukan akhir dari segalanya.
“Justru ini harus jadi momentum introspeksi nasional. Kita punya waktu dua tahun untuk memperkuat tim, membenahi sistem pembinaan usia muda, dan memperbaiki manajemen PSSI agar lebih profesional dan transparan,” katanya.
Solon menegaskan, dengan dukungan pemerintah, sponsor, dan publik sepak bola nasional, Indonesia bisa kembali bangkit dan berprestasi di Piala Asia 2027.
“Kita harus terus berjuang dan tetap semangat. Garuda boleh jatuh, tapi tak akan menyerah. Percayalah, suatu saat kita akan terbang tinggi!” tutupnya dengan penuh keyakinan.
Editor: kh.Rony Syahputra C.EJ.,C.BJ., CN.,C.In.
Redaksi CNEWS Indonesia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar