Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Sudaryono Kukuhkan Pengurus DPN HKTI 2025–2030, Siapkan Jambore Akbar Nasional Bersama Presiden Prabowo

Jumat, 03 Oktober 2025 | Jumat, Oktober 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-03T14:06:57Z


CNEWS, Jakarta — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) resmi mengukuhkan jajaran Dewan Pimpinan Nasional (DPN) periode 2025–2030, Jumat (3/10/2025), dalam rapat pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum HKTI Sudaryono bersama Sekjen Abdul Kadir Kading di Jakarta.



Pengukuhan ini menandai babak baru perjalanan HKTI sebagai organisasi petani terbesar di Indonesia. Jurnalis senior HKTI, Solon Sihombing, menyampaikan kepada CNEWS bahwa momentum ini sekaligus mengawali era konsolidasi besar organisasi petani di bawah kepemimpinan baru.


Solon Sihombing  sebagai jurnalis senior  di HKTI menyampaikan kepada media CNEWS 

"  Hari ini resmi dilakukan pelantikan Pengurus HKTI periode 2025 - 2030. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum yang baru, Bapak Sudaryono—yang juga menjabat sebagai wakil Menteri—menyampaikan sejumlah pesan penting di hadapan jajaran pengurus. Struktur kepengurusan periode ini diisi oleh beberapa Wakil Ketua Umum, sebanyak tujuh orang, serta sejumlah tokoh pengusaha dari berbagai latar belakang. Kehadiran mereka diharapkan mampu membawa HKTI semakin berjaya di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto." 


" Tema besar yang diusung adalah “Petani Makmur”. Harapannya, para petani Indonesia benar-benar dapat hidup sejahtera, tanpa lagi ditemui kisah petani yang kelaparan. Hal ini ditegaskan oleh jajaran fungsional HKTI yang juga kembali mendapat kesempatan bergabung dalam kepengurusan di era kepemimpinan baru."


Tambahnya " Bapak Sudaryono menegaskan bahwa walaupun struktur kepengurusan cukup besar, tidak ada niat untuk menjadikan organisasi ini sebagai partai politik. Justru, HKTI ingin benar-benar fokus menjadi wadah perjuangan petani dalam bingkai keluarga besar yang solid dan harmonis." 


" Dalam periode ini, HKTI juga ditargetkan dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional:


Organisasi pengusaha seperti KADIN, IMI, dan mitra dunia usaha lainnya.

Pemerintah pusat maupun daerah.

Organisasi petani internasional, termasuk Komunisi Petani Dunia dan lembaga agribisnis global lainnya." 


" Kehadiran Ketua Dewan Pembina, Bapak Prabowo Subianto, didukung oleh tokoh senior seperti Pak Moeldoko (mantan Ketua Umum) dan Pak Oesman Sapta (Ketua Dewan Pertimbangan), serta unsur pimpinan dan pejabat pemerintah lainnya, diyakini akan memperkuat posisi HKTI." 


" Dengan dukungan tersebut, organisasi ini diharapkan mampu menjadi tulang punggung kemajuan dunia pertanian, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini juga sejalan dengan program-program Presiden Prabowo Subianto, termasuk program pangan bergizi gratis, ketersediaan pupuk, serta kerja sama agribisnis lintas sektor.


" Dengan demikian, seluruh kepentingan jutaan petani di tanah air dapat terakomodasi melalui induknya, yakni HKTI, yang kini siap melangkah lebih jauh menuju kejayaan pertanian Indonesia, bahkan di kancah internasional." Tandas Solon Sihombing 


Tema besar yang diusung dalam periode ini adalah “Petani Makmur”, dengan harapan tidak ada lagi kisah petani yang hidup dalam kemiskinan maupun kelaparan.


Struktur dan Arah Baru HKTI

Berdasarkan Surat Keputusan, jumlah pengurus DPN HKTI yang dikukuhkan mencapai 700 orang, terdiri dari unsur daerah, akademisi, praktisi pertanian, pengusaha, hingga tokoh muda.


Sudaryono menegaskan bahwa meski strukturnya besar, HKTI tidak akan pernah berubah menjadi partai politik, melainkan tetap fokus menjadi wadah perjuangan petani Indonesia.


“HKTI adalah rumah besar keluarga petani. Bukan kendaraan politik, melainkan alat perjuangan bagi petani untuk lebih berdaya dan sejahtera,” tegas Sudaryono.


Kolaborasi Nasional dan Internasional

Dalam periode kepengurusan 2025–2030, HKTI menargetkan kemitraan dengan berbagai pihak, antara lain:


  • Organisasi pengusaha seperti KADIN, IMI, dan mitra dunia usaha lain.
  • Pemerintah pusat maupun daerah.
  • Organisasi petani internasional, seperti Komunisi Petani Dunia serta lembaga agribisnis global.

Kehadiran Ketua Dewan Pembina, Presiden Prabowo Subianto, yang didampingi tokoh senior seperti Moeldoko (mantan Ketua Umum) dan Oesman Sapta Odang (Ketua Dewan Pertimbangan), dinilai semakin memperkuat posisi HKTI sebagai pilar utama pembangunan pertanian nasional.


Pesan Tegas Sudaryono: Satukan Tekad untuk Petani

Dalam arahannya, Sudaryono menekankan pentingnya solidaritas seluruh pengurus.


“Dengan penuh rasa syukur, saya selaku Ketua Umum HKTI menyatakan kepengurusan ini resmi dikukuhkan untuk masa bakti 2025–2030. Kepada para pengurus yang dipercaya, saya ucapkan selamat bertugas. Jalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab dan kebersamaan. Mari kita satukan langkah demi kemakmuran petani Indonesia dan kesejahteraan rakyat,” kata Sudaryono.

 

Ia menambahkan bahwa HKTI harus menjadi garda terdepan dalam isu pupuk, modernisasi alat produksi, perlindungan harga panen, serta kesejahteraan petani kecil.


Rencana Besar: Jambore Akbar Tani Nasional


Pengukuhan ini juga menandai awal rencana besar HKTI, yakni penyelenggaraan Jambore Akbar Tani Nasional. Acara ini akan menghadirkan Presiden Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina HKTI.


Jambore tersebut diproyeksikan menjadi konsolidasi terbesar petani se-Indonesia, sekaligus forum untuk merumuskan arah kebijakan pangan nasional lima tahun ke depan.


“HKTI harus tampil sebagai kekuatan rakyat yang nyata. Jambore akbar nanti akan menunjukkan bahwa petani adalah tulang punggung bangsa yang siap mendukung visi kedaulatan pangan Indonesia,” ujar salah satu pengurus muda HKTI.

 

Makna Strategis dalam Politik Pangan Nasional


Kehadiran HKTI di bawah kepemimpinan Sudaryono dan Prabowo membawa makna strategis yang lebih luas:


  1. Legitimasi Politik Pangan: Dengan Presiden Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina, HKTI diprediksi akan menjadi mitra resmi pemerintah dalam mengawal program kedaulatan pangan, pangan bergizi gratis, dan distribusi pupuk nasional.

  2. Penguatan Kedaulatan Nasional: HKTI berpotensi menjadi benteng menghadapi ancaman impor pangan murah yang kerap menekan harga hasil petani lokal.

  3. Perlindungan Petani Kecil: HKTI akan memperjuangkan sistem harga minimum hasil pertanian serta jaminan akses modal dan teknologi bagi petani kecil.

  4. Modernisasi Pertanian: Dengan dukungan jaringan internasional, HKTI diarahkan menjadi motor adopsi teknologi modern di sektor pertanian Indonesia.


Dimensi Historis dan Politik

HKTI bukan organisasi baru. Berdiri sejak era Orde Baru, HKTI kerap menjadi wadah strategis dalam politik pangan nasional. Namun, pada periode 2025–2030 ini, posisinya semakin penting karena langsung dikaitkan dengan visi Prabowo Subianto sebagai Presiden.


Jika pada periode-periode sebelumnya HKTI kerap terjebak dalam tarik-menarik politik elit, kini organisasi ini ditekankan untuk menjadi alat perjuangan konkret bagi petani, bukan sekadar simbol.


“Dengan dukungan Presiden Prabowo, HKTI bukan hanya bagian dari sejarah, melainkan masa depan pertanian Indonesia. Kita ingin petani tidak lagi menjadi objek, tetapi subjek utama dalam pembangunan bangsa,” tandas Sudaryono.


Kesimpulan Investigatif

  • Pengurus DPN HKTI resmi dilantik untuk masa bakti 2025–2030.
  • Sudaryono menyerukan tekad kolektif memperjuangkan kesejahteraan petani.
  • Rencana besar: Jambore Akbar Tani Nasional bersama Presiden Prabowo.
  • HKTI akan menjadi aktor kunci dalam peta politik pangan nasional lima tahun mendatang.
  • HKTI diproyeksikan sebagai motor utama modernisasi pertanian dan kedaulatan pangan Indonesia.


Dengan pengukuhan ini, HKTI bukan hanya organisasi petani, melainkan instrumen strategis negara dalam mewujudkan visi Indonesia berdaulat pangan di bawah sinergi kepemimpinan Sudaryono dan Presiden Prabowo Subianto(Tim )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update