Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Ketum PPWI Ukir Sejarah: Suara Rakyat Indonesia Bergema di Markas Besar PBB

Kamis, 30 Oktober 2025 | Kamis, Oktober 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-29T23:53:20Z

Oleh: Syaipul Ramli Solok,


CNEWS, JAKARTA| Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, kembali mencatat sejarah bagi bangsa. Pada 8 Oktober 2025, ia tampil sebagai pembicara non-pemerintah di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, membawa langsung suara rakyat Indonesia ke forum dunia — tanpa dukungan dana negara, tanpa atribut kekuasaan, namun dengan kredibilitas dan keberanian moral yang kuat.


Dalam pidato berbahasa Inggris yang tegas dan berisi, Wilson mengangkat isu global dan nasional yang selama ini kerap disembunyikan dari sorotan diplomatik: pelanggaran hak asasi manusia, ketidakadilan sosial, hingga tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia sendiri.
Sumber internal menyebut, para delegasi dan pejabat PBB memberikan atensi tinggi saat aktivis HAM itu menyampaikan gagasan tentang keadilan universal dan tanggung jawab negara terhadap warganya.


“Pidato itu bukan sekadar penyampaian opini, tapi sebuah pernyataan politik moral dari masyarakat sipil Indonesia,” ujar seorang pengamat internasional di sela forum tersebut.


Prestasi Langka: Berdiri di PBB Tanpa Bendera Negara


Hanya segelintir warga sipil Indonesia yang pernah berbicara di podium PBB tanpa mandat resmi pemerintah. Apa yang dilakukan Wilson Lalengke adalah langkah berani dan nyaris tanpa preseden: berdiri atas nama nurani dan suara rakyat, bukan birokrasi.
Sumber di New York mengonfirmasi, Wilson menjadi satu-satunya aktivis independen asal Indonesia yang tampil di forum itu tahun ini, dan mendapat apresiasi langsung dari beberapa pejabat PBB serta jurnalis internasional.


Tak lama setelah kepulangannya, Wilson diundang oleh Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia dalam seminar internasional daring bertajuk “Imbas Konflik Rusia–Ukraina terhadap Dunia Global” pada 23 Oktober 2025. Kehadiran ini menandai pengakuan internasional atas kiprahnya sebagai pemimpin opini independen asal Indonesia.


Pemimpin yang Lahir dari Akar Rakyat


Bagi jajaran PPWI, terutama di Sumatera Barat, langkah Wilson menjadi simbol harapan dan kebangkitan moral. Ia bukan pejabat, bukan politisi, namun sosok yang memimpin dengan integritas dan gagasan. Alumni PPRA-48 Lemhannas RI (2012) ini menegaskan bahwa kekuatan sejati pers berasal dari keberanian menyampaikan kebenaran, bukan dari kekuasaan.


“Keberanian beliau menjadi inspirasi kami. Ini bukan hanya kebanggaan PPWI, tapi seluruh insan pers rakyat Indonesia,” ujar sejumlah anggota PPWI Sumatera Barat dalam pernyataan resmi.


Meskipun media arus utama di tanah air cenderung mengabaikan capaian monumental ini, komunitas pewarta warga memastikan momen tersebut tidak tenggelam. Doa dan ucapan selamat terus mengalir bagi Wilson Lalengke dan keluarga besar PPWI.


Makna Lebih Dalam: Suara dari Tanah Air untuk Dunia


Kisah Wilson Lalengke menegaskan satu hal penting: suara rakyat Indonesia tetap bisa menembus tembok dunia internasional, bahkan tanpa fasilitas negara. Ia menjadi bukti nyata bahwa jurnalisme rakyat dan aktivisme moral masih mampu mengguncang ruang-ruang diplomasi global.


Langkahnya di PBB bukan hanya tentang seorang tokoh, melainkan tentang kebangkitan kesadaran sipil Indonesia – bahwa kebenaran, bila disuarakan dengan keyakinan dan keberanian, dapat menggema hingga ke forum tertinggi umat manusia. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update