![]() |
Poto: Presiden Prabowo Bersama Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch |
CNEWS, Den Haag, 26 September 2025 – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menjalani momen bersejarah dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Eropa. Pada Jumat (26/9), Presiden Prabowo secara resmi diterima oleh Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag.
Penyambutan istimewa ini terbilang langka. Biasanya, kepala negara asing hanya diterima oleh Raja, namun kali ini Ratu Máxima turut mendampingi. Kehadiran keduanya sekaligus menjadi bentuk penghormatan tinggi Kerajaan Belanda kepada Indonesia.
Jejak Sejarah di Istana Huis ten Bosch
Setibanya di istana, Presiden Prabowo menaiki tangga kehormatan menuju pintu utama dan disambut dengan upacara resmi kenegaraan. Selanjutnya, Presiden menandatangani buku tamu negara, sebuah tradisi diplomatik yang mencatat kehadiran kepala negara sahabat di istana kerajaan.
Presiden kemudian diarahkan menuju DNA Room, salah satu ruang kehormatan di istana yang hanya digunakan untuk pertemuan tingkat tinggi. Di ruangan inilah Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima menyambut Presiden Prabowo dengan hangat, mencerminkan kedekatan hubungan kedua negara.
Dialog Strategis Dua Pemimpin
Setelah sesi foto resmi, pertemuan berlanjut dalam suasana akrab namun penuh bobot diplomasi. Presiden Prabowo dan Raja Willem-Alexander membahas berbagai isu strategis, antara lain:
- Penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Belanda.
- Investasi berkelanjutan, khususnya di bidang energi hijau dan transformasi digital.
- Kerja sama pertahanan dan keamanan maritim, mengingat keduanya memiliki latar belakang militer.
- Isu-isu global, seperti stabilitas kawasan, ketahanan pangan, dan perubahan iklim.
Kesamaan latar belakang militer Presiden Prabowo dan Raja Willem-Alexander menciptakan keakraban tersendiri, membuat dialog berlangsung cair sekaligus substansial.
Momentum Diplomasi Tingkat Tinggi
Seorang diplomat senior yang mendampingi kunjungan menyebut pertemuan ini sebagai “sinyal politik yang kuat.” Kehadiran Raja dan Ratu secara bersamaan dinilai sebagai bentuk kepercayaan Belanda terhadap kepemimpinan Indonesia, sekaligus pengakuan atas peran penting Jakarta dalam geopolitik global.
“Kunjungan Presiden Prabowo tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga membuka ruang kolaborasi baru yang lebih konkret antara Indonesia dan Belanda, baik secara bilateral maupun dalam kerangka Uni Eropa,” ujar diplomat tersebut.
Indonesia–Belanda: Dari Sejarah ke Masa Depan
Indonesia dan Belanda memiliki sejarah panjang dengan dinamika yang tidak sederhana. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, hubungan kedua negara berkembang menjadi kemitraan modern yang berorientasi pada masa depan.
Belanda kini menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, serta mitra strategis dalam isu lingkungan, pendidikan, hingga pembangunan infrastruktur. Sementara bagi Belanda, Indonesia adalah mitra kunci di kawasan Asia Tenggara sekaligus jembatan penting menuju ASEAN dan Indo-Pasifik.
Pertemuan di Istana Huis ten Bosch menjadi simbol kesinambungan persahabatan sekaligus komitmen mempererat kerja sama lintas generasi.
Komentar Solon Sihombing
“Sebagai jurnalis dan komentator senior, saya melihat pertemuan antara Raja Belanda dan Presiden Indonesia ini memiliki makna yang sangat penting. Indonesia pernah berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda lebih dari 350 tahun. Karena itu, momen ini bukan sekadar diplomasi biasa, tetapi juga refleksi perjalanan sejarah yang mendalam antara kedua bangsa.
Selain itu, Presiden Prabowo dan Raja Willem-Alexander sama-sama memiliki latar belakang militer, yang memberi kedekatan dalam memahami nilai disiplin, kepemimpinan, dan kehormatan. Saya menilai ini sebagai momentum berharga untuk memperkuat hubungan bilateral dan membawa Indonesia–Belanda ke arah yang lebih baik.
Kita juga tidak bisa mengabaikan fakta bahwa banyak pemain sepak bola di tim nasional Indonesia berasal dari Belanda. Hal ini menjadi jembatan kultural sekaligus emosional antara kedua negara. Dengan demikian, sejarah panjang yang dahulu penuh luka kini berpotensi besar berubah menjadi kerja sama yang saling menguntungkan.”
Simbol Diplomasi Berkelas Dunia
Penyambutan langka oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima menjadikan kunjungan Presiden Prabowo Subianto sebagai tonggak diplomasi kelas dunia. Momen ini menegaskan posisi Indonesia yang semakin diperhitungkan di panggung internasional, sekaligus menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan setara, memperluas kerja sama strategis, dan bersama menghadapi tantangan global di masa depan.
(RED.CN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar