2 Anak Yang Masih kecil kehilangan Seorang Ayah Juru Parkir Tewas Di Tembak Oknum TNI
CNEWS - Jayapura – 6 September 2025 Kota Jayapura kembali diguncang kasus kekerasan aparat terhadap warga sipil. Seorang juruparkir tewas ditembak seorang oknum TNI di Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Jumat malam (5/9/2025). Insiden ini memicu gelombang kecaman keras dan menambah catatan kelam relasi aparat dengan masyarakat di Papua.
Kronologi Sementara
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, peristiwa berawal dari cekcok antara korban, seorang juruparkir, dengan oknum TNI terkait pungutan parkir. Pertengkaran yang semula hanya persoalan “uang recehan” berubah menjadi adu mulut keras.
Dalam situasi tegang itu, oknum TNI diduga melepaskan tembakan ke arah korban dari jarak dekat. Korban seketika roboh bersimbah darah dan meninggal dunia di lokasi. Warga sekitar yang panik sempat berusaha menolong, namun nyawa korban tidak terselamatkan.
Kecaman Aktivis Papua
Ketua LSM WGAB Papua, Yerry Basri Mak, SH, MH, menilai tindakan aparat tersebut sangat brutal.
“Hanya gara-gara uang parkir, satu nyawa hilang. Ini bukan sekadar pelanggaran etika, tapi pembunuhan. Kami mendesak Pangdam Cenderawasih dan aparat penegak hukum agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai undang-undang, tanpa perlindungan institusi,” ujarnya.
Yerry juga menegaskan, negara tidak boleh membiarkan aparat bersenjata bertindak semena-mena terhadap rakyat sipil. “Kalau kasus ini ditutup-tutupi, berarti negara sendiri ikut melegalkan kekerasan aparat.”
Tangisan Keluarga Korban
Di rumah duka, isak tangis pecah. Istri korban tampak terpukul berat, mendekap dua anaknya yang masih kecil. Mereka kehilangan tulang punggung keluarga yang sehari-hari hanya mengais rezeki dari uang parkir.
“Bapak pergi cari uang untuk kami makan, tapi pulang tinggal nama. Kenapa harus ditembak?” ucap istri korban dengan suara terbata, membuat suasana semakin haru.
Sejumlah tetangga juga menyesalkan insiden ini. Menurut mereka, korban dikenal sebagai sosok pekerja keras yang tidak pernah bermasalah dengan lingkungan sekitar.
“Dia hanya orang kecil yang cari makan. Kenapa nyawanya harus diambil begitu saja?” kata seorang warga Entrop dengan mata berkaca-kaca.
Tuntutan Penertiban Parkir Liar
Selain mendesak proses hukum, Yerry juga meminta Pemkot Jayapura segera menertibkan praktik juruparkir liar yang kerap menjadi sumber konflik.
“Pemerintah harus hadir. Parkir harus ditata, bukan dibiarkan liar. Kalau tidak, rakyat kecil yang akan selalu jadi korban.” tegasnya.
Tunggu Langkah Transparan TNI & Pemkot
Hingga berita ini diturunkan, pihak TNI melalui Kodam XVII/Cenderawasih belum memberikan pernyataan resmi terkait identitas maupun status hukum oknum pelaku. Publik menunggu apakah TNI akan memproses kasus ini melalui peradilan militer secara terbuka, atau justru menutupinya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Jayapura juga belum mengeluarkan keterangan resmi terkait rencana penertiban parkir liar yang disebut sebagai salah satu pemicu tragedi.
Kasus yang Bisa Jadi Preseden
Kasus penembakan juruparkir di Entrop dipandang sebagai ujian serius bagi komitmen negara dalam menegakkan supremasi hukum di Papua. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan memperkuat persepsi publik bahwa aparat bersenjata kebal hukum dan nyawa rakyat kecil bisa diabaikan begitu saja. ( Tim - YBM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar