Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Misteri Kerangka dalam Pohon Aren di Sergai: Hilang Dua Tahun, Berakhir Tragis?

Selasa, 09 September 2025 | Selasa, September 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-09T14:48:56Z


CNEWS | Serdang Bedagai – 9 September 2025

Penemuan kerangka manusia di batang pohon aren di Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), bukan sekadar kabar mengejutkan. Di baliknya, tersimpan misteri besar yang kini menyedot perhatian publik.


Kerangka itu ditemukan Selasa (9/9/2025) sekitar pukul 16.00 WIB oleh dua warga, Riyan Barus dan Aldi, saat hendak memanen sawit. Pohon aren yang tumbang dan retak memperlihatkan potongan tulang manusia. “Kami langsung kaget. Saat dibuka lebih lebar, tulang manusia terlihat jelas. Warga pun ramai datang,” kata Riyan.


Dugaan Identitas: Yuda yang Hilang Dua Tahun


Tak lama setelah kabar tersebar, Ahmad Munir menduga kerangka tersebut adalah adiknya, Muhammad Yuda Prawira (23), yang menghilang sekitar dua tahun lalu tanpa jejak


Barang-barang yang ditemukan di lokasi—handphone, celana hitam, baju biru, gelang, dan mancis—semakin memperkuat dugaan itu. “Lokasinya hanya 30 meter dari rumah kami. Barang-barangnya mirip sekali milik adik saya. Kalau benar dia, kami sudah ikhlas,” ujarnya lirih.


Tiga Skenario Misterius


Namun, pertanyaan besar kini muncul: bagaimana jasad itu bisa berada di dalam batang pohon aren? Tim investigasi CNEWS mencatat tiga kemungkinan skenario:


  1. Kecelakaan atau Terjebak Secara Alami
    Ada kemungkinan korban masuk ke dalam rongga pohon aren sebelum meninggal, lalu jasadnya terperangkap hingga akhirnya membusuk dan menyisakan kerangka. Namun, skenario ini dianggap janggal karena umumnya batang pohon aren yang masih berdiri tidak memiliki rongga besar.

  2. Penyembunyian Jasad Secara Sengaja
    Kemungkinan lain, jasad korban sengaja dimasukkan ke dalam batang pohon oleh pihak tertentu untuk menyembunyikan bukti kematian. Jika benar, ini mengarah pada dugaan tindak pidana pembunuhan atau penghilangan paksa.

  3. Faktor Alam dan Waktu
    Tidak tertutup kemungkinan pohon itu tumbang setelah korban meninggal di dekatnya, lalu proses alam (pembusukan, rayap, atau pelapukan) membuat batang pohon “menyatu” dengan jasad. Meski begitu, hal ini butuh kajian forensik dan botani lebih lanjut.


Polisi Masih Menyelidiki

Kapolsek Firdaus, AKP Ahmad Albar, menegaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Kerangka sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi untuk pemeriksaan forensik, termasuk kemungkinan dilakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban.


“Jenis kelamin dan identitas masih dalam penyelidikan. Kami juga akan mendalami barang bukti yang ditemukan bersama kerangka,” jelasnya.


Teka-teki yang Harus Terjawab


Masyarakat Desa Pematang Ganjang kini menunggu kepastian: apakah kerangka itu benar milik Yuda yang hilang dua tahun lalu, atau orang lain? Lebih jauh, apakah ini hanya misteri alam atau ada tangan manusia yang sengaja menyembunyikan sebuah tragedi?


Polisi diharapkan bekerja cepat dan transparan, sebab misteri kerangka dalam batang pohon aren ini berpotensi membuka tabir kasus orang hilang yang selama dua tahun terakhir menjadi tanda tanya keluarga dan warga sekitar.( RI) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update