CNEWS | Deli Serdang – 8 September 2025
Tragedi proyek “siluman” di Desa Suka Makmur, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, memunculkan gelombang kecurigaan publik. Seorang pekerja tewas tersengat listrik saat mengerjakan perbaikan jalan di Jalan Aman, Dusun III, Gang Aman Baru, Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Ironisnya, hingga kini asal-usul proyek tidak jelas, dan Kepala Desa Suka Makmur, Syahriel S.Sos, justru memilih bungkam.
Ketika dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp (0813-76726xxx), Syahriel tidak memberikan keterangan mengenai proyek tersebut. Padahal publik ingin tahu, proyek itu bersumber dari dana desa, APBD, atau APBN. Diamnya kades di tengah tragedi maut ini menimbulkan dugaan kuat bahwa ada upaya menutupi fakta sebenarnya.
Lokasi kejadian baru dipasangi garis polisi dua hari kemudian, Minggu (7/9/2025). Hingga berita ini diturunkan, identitas resmi korban belum diumumkan pihak kepolisian. Informasi sementara menyebutkan korban sempat dilarikan ke RS Hidayah, Desa Suka Makmur, namun nyawanya tidak tertolong. Korban diduga tewas akibat tersengat arus dari sambungan listrik ilegal di sekitar lokasi proyek.
Saksi Mata: Pengawas Kabur, Pekerja Tak Terurus
Anto, warga yang rumahnya persis di dekat lokasi, mengaku menyaksikan langsung peristiwa itu.
“Korban jatuh tersengat listrik, suasana panik. Yang bikin kami heran, pengawas proyek malah kabur setelah kejadian. Tidak ada yang bertanggung jawab di lapangan,” ujarnya.
Kesaksian ini memperkuat dugaan bahwa pekerjaan berlangsung tanpa standar keselamatan kerja dan tanpa pengawasan resmi.
Proyek Tanpa Identitas
Yang lebih mencurigakan, proyek tersebut tidak memiliki papan informasi sebagaimana diwajibkan regulasi. Publik pun tidak tahu siapa pelaksana, siapa penanggung jawab, dan dari mana sumber anggaran berasal.
Tokoh masyarakat Desa Suka Makmur, Azhar, menegaskan:
“Kami prihatin. Tidak ada papan proyek, tidak jelas siapa yang mengerjakan, dan tidak jelas dari anggaran mana. Apalagi sudah memakan korban jiwa. Kami minta aparat mengusut tuntas fakta ini.”
Dugaan Keterlibatan Kades
Diamnya Kepala Desa, ditambah absennya papan proyek, memperkuat dugaan publik bahwa kades ikut terlibat atau setidaknya mengetahui keberadaan proyek siluman ini. Aktivis pemerhati desa sebelumnya sudah menegaskan bahwa proyek di luar Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD seharusnya tidak boleh dijalankan.
Kini, ketika proyek misterius tersebut justru merenggut nyawa, kecurigaan terhadap peran kades kian menguat.
Pertanyaan Publik yang Belum Terjawab
- Mengapa proyek jalan dikerjakan tanpa papan informasi resmi?
- Dari mana sumber anggaran proyek ini?
- Siapa kontraktor atau pihak yang memberi izin?
- Apakah sambungan listrik ilegal yang menewaskan pekerja sudah menjadi praktik kelalaian fatal yang dibiarkan?
- Dan yang paling penting: apa peran kades dalam proyek ini?
Menanti Langkah Tegas Aparat
Masyarakat mendesak agar aparat penegak hukum, inspektorat, dan pemerintah daerah segera turun tangan: menelusuri aliran dana, memeriksa dokumen anggaran, dan mengungkap siapa sebenarnya aktor utama di balik proyek jalan tanpa identitas ini.
Tragedi di Suka Makmur bukan hanya tentang nyawa seorang pekerja yang terenggut, tetapi juga menjadi simbol gagalnya tata kelola pembangunan di Deli Serdang. Diamnya kepala desa memperkuat dugaan bahwa ada praktik gelap yang harus segera dibongkar.
Kasus ini akan menjadi ujian serius bagi integritas pemerintah daerah dan aparat hukum: apakah berani membongkar praktik “proyek siluman” hingga ke akar-akarnya, atau justru membiarkan tragedi serupa terus berulang. ( Tim - RI)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar