Aktivis Papua Apresiasi Kejagung Usai Tahan Nadiem Makarim dalam Kasus Korupsi Laptop

 

CNEWS , Jakarta — 4 September 2025
Aktivis Papua sekaligus Ketua LSM WGAB, Yerry Basri Mak SH MH, menyampaikan apresiasi kepada Kejaksaan Agung atas langkah cepat dan tegas menetapkan Nadiem Anwar Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai triliunan rupiah.

Nadiem yang juga pendiri Gojek itu, resmi ditahan setelah diperiksa intensif di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Penahanan dilakukan selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba, untuk kepentingan penyidikan.

“Sebagai aktivis, saya sangat mendukung langkah Kejaksaan Agung yang bergerak cepat menangani kasus korupsi pengadaan laptop di Kemendikbudristek. Penetapan tersangka dan penahanan terhadap Nadiem adalah bentuk keseriusan penegakan hukum,” ujar Yerry Basri kepada wartawan.

Kasus Besar di Balik Digitalisasi Pendidikan

Kejagung menemukan adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dan rekayasa spesifikasi teknis dalam proyek pengadaan Chromebook tahun 2021–2022. Kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 1,98 triliun dari total anggaran proyek sebesar Rp 9,9 triliun.

Sebelum Nadiem, Kejagung telah menetapkan empat tersangka lain dari kalangan pejabat dan staf Kemendikbudristek. Dengan ditahannya Nadiem, kasus ini memasuki babak baru yang dinilai membuka peluang pengungkapan aktor-aktor besar lain di balik proyek bermasalah tersebut.

Dukungan Aktivis Papua

Menurut Yerry, keberanian Kejagung dalam menahan seorang mantan menteri sekaligus tokoh teknologi nasional menjadi preseden penting dalam pemberantasan korupsi.

“Tidak boleh ada tebang pilih. Korupsi di sektor pendidikan adalah kejahatan serius karena merampas masa depan anak-anak bangsa. Kami mendukung Kejagung untuk menuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya,” tegas Yerry. ( YBM )