![]() |
Poto ilustrasi |
CNEWS , Serdang Bedagai – Warga Kampung Merdeka, Lingkungan VIII Kelurahan Pekan Dolok Masihul, Kecamatan Dolok Masihul, digemparkan oleh isu kabar dugaan tindakan asusila yang dilakukan seorang pria terhadap anak kandungnya sendiri. Pelaku berinisial DY (37), yang dikenal sebagai menantu dari Pak Eno, disebut-sebut sempat mencoba bunuh diri dengan menenggak racun rumput tak lama setelah perbuatannya terungkap pada Kamis malam, 24 Juli 2025.
![]() |
Hamdan Rangkuti tokoh pemuda kecamatan Dolok Masihul |
Korban, sebut saja Bunga (12), masih berstatus anak di bawah umur. Informasi yang dihimpun dari sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda menyebutkan bahwa dugaan pelecehan ini terjadi di kediaman keluarga Pak Eno, tempat DY tinggal bersama istri dan anak-anaknya di lingkungan V tanah lapang Kelurahan Pekan Dolok Masihul kecamatan Dolok Masihul kabupaten Serdang Bedagai
DY sempat mendapat pertolongan medis di Rumah Sakit Sri Pamela kotamadya Tebing Tinggi sebelum akhirnya dirujuk ke salah satu rumah sakit di Medan karena kondisi kesehatannya yang memburuk.
Tokoh Pemuda Desak Polisi Segera Bertindak
Tokoh Pemuda Kecamatan Dolok Masihul Yang juga sebagai Ketua DPC Pemerhati Perlindungan Anak Serdang Bedagai, Hamdan Rangkuti, dalam pernyataannya kepada wartawan menyebut kasus ini sebagai bentuk kejahatan luar biasa yang tak boleh ditoleransi. Ia menegaskan bahwa aparat penegak hukum harus bertindak cepat dan tegas.
“Kalau bukti dan saksi sudah cukup, pelaku harus segera diamankan. Ini kejahatan terhadap anak kandung, jangan dibiarkan. Proses hukum harus berjalan,” tegas Hamdan.
Sumber internal menyebut bahwa Pak Eno, mertua pelaku sekaligus kakek dari korban, diduga melihat langsung kejadian tersebut. Namun hingga berita ini dirilis, belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga, kepolisian, maupun rumah sakit.
Warga Siap Gelar Pertemuan Kolektif
Seorang warga bernama Habib, yang dikenal sebagai pemerhati sosial Dolok Masihul, mengonfirmasi adanya rencana pertemuan warga di lapangan terbuka usai salat Zuhur untuk membahas secara bersama isu yang tengah mengguncang lingkungan tersebut. Ia juga menyebut DY di dengar juga sebagai pengguna narkoba.
“Kalau benar seperti yang beredar, ini musibah sosial yang harus disikapi bersama. Hukum negara harus ditegakkan sebelum murka Tuhan menimpa kita semua,” ucap Habib dalam pesan yang tersebar di sejumlah grup WhatsApp
Beberapa warga meminta agar masyarakat menahan diri dan tidak terprovokasi hingga informasi yang valid diperoleh dari pihak berwenang. Hamdan Rangkuti sendiri menekankan pentingnya verifikasi langsung terhadap dua kunci utama kasus ini: keterangan Pak Eno sebagai saksi dan pengakuan korban.
“Kalau istri pelaku justru cenderung membela, maka kita harus bicara langsung dengan Pak Eno dan korban secara diam-diam, dokumentasikan secara sah untuk memperkuat laporan,” kata Hamdan.
Situasi di sekitar rumah pelaku disebut sempat memanas pada malam kejadian. Seorang warga mengaku melihat kepala lingkungan datang ke lokasi, namun belum ada penjelasan resmi mengenai intervensi aparat kelurahan.
DY diketahui merupakan putra dari warga bernama Ucok D, dan telah menetap cukup lama di wilayah Kampung Merdeka. Sementara istrinya, IRa adalah anak bungsu dari Pak Eno.
Polisi Diminta Tidak Tunda Penyelidikan
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari Polsek Dolok Masihul maupun Polres Serdang Bedagai. Tim redaksi masih berupaya mengonfirmasi kebenaran informasi dari pihak keluarga, rumah sakit, dan masyarakat lainnya.
Kasus ini menjadi sorotan luas karena menyangkut integritas lingkungan, perlindungan anak, dan kegagalan deteksi dini oleh keluarga dan masyarakat sekitar. ( Hamb)
Catatan Redaksi:
Nama-nama dalam berita ini telah disamarkan demi perlindungan identitas, khususnya korban yang masih di bawah umur. Redaksi mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi main hakim sendiri dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian. Publik juga diharapkan bijak menyikapi informasi yang beredar di media sosial dan grup pesan instan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar