Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, SH, MH Harus Cepat Ambil Tindakan Tegas Terhadap Penambang Ilegal Yg Merusak Kelestarian Hutan Papua
Jayapura, Papua — CNews Investigasi
Aktivitas pertambangan emas ilegal di kawasan Buper Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, kian meresahkan. Eksploitasi dilakukan secara brutal dengan menggunakan alat berat ekskavator, diduga kuat telah merusak kawasan hutan lindung dan mencemari aliran sungai yang selama ini menjadi sumber air bersih masyarakat.
![]() |
Yerry Basri Mak SH.MH aktifis Papua |
Fakta ini diungkap oleh Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Papua, Yerry Basri Mak, SH, MH, yang secara tegas mendesak Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, SH, MH, untuk segera menutup tambang emas ilegal tersebut dan menindak tegas para pelakunya.
“Aktivitas ini bukan tambang rakyat. Ini tambang ilegal yang menggunakan alat berat dan merusak hutan lindung. Ini kejahatan lingkungan yang nyata,” tegas Yerry kepada CNews, Senin (30/6/2025).
Yerry menyebut, berdasarkan pemantauan pihaknya di lapangan, ekskavator bekerja siang dan malam menggali tanah demi emas, tanpa memperhatikan dampak ekologis. Lumpur dan limbah tambang diduga mencemari aliran sungai yang menjadi kebutuhan utama masyarakat sekitar untuk mandi, mencuci, dan memasak.
“Kalau masyarakat menambang secara tradisional, itu bisa ditoleransi sebagai tambang rakyat. Tapi kalau sudah pakai alat berat, itu jelas bukan rakyat biasa. Ada kekuatan besar di balik tambang ilegal ini, dan ini harus diusut tuntas,” tambah Yerry.
Diduga Ada Pembiaran dan Pembekingan
Kuat dugaan aktivitas tambang emas ilegal ini berlangsung karena adanya pembiaran dari aparat dan otoritas setempat. Sumber internal CNews di pemerintahan menyebut, ada keterlibatan oknum yang bermain mata dengan para penambang demi keuntungan pribadi.
“Kalau tidak ada yang membekingi, mana mungkin ekskavator bisa masuk ke hutan lindung tanpa hambatan? Ini bukan tambang sembunyi-sembunyi, ini terang-terangan,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.
Desakan Serius kepada Pemkot Jayapura
Yerry dan WGAB Papua menuntut Wali Kota Jayapura bertindak cepat sebelum kerusakan ekosistem bertambah parah dan terjadi konflik horizontal. Ia juga meminta aparat penegak hukum dan Gakkum KLHK segera turun tangan.
“Ini sudah darurat lingkungan. Jangan tunggu sampai masyarakat terkena dampak kesehatan akibat air tercemar. Tutup tambang ilegal sekarang, usut dalangnya, dan pulihkan lingkungan,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Wali Kota Jayapura maupun Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura terkait tuntutan ini. Namun tekanan dari masyarakat sipil dan kelompok pemerhati lingkungan terus menguat agar kasus ini tidak lagi dibiarkan. ( Tim-YB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar