Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Eksklusif! Dugaan Ancaman Bom Paksa Pesawat Haji Saudi Mendarat Darurat di Kualanamu, 376 Penumpang Selamat

Minggu, 22 Juni 2025 | Minggu, Juni 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-21T19:36:26Z


CNews , Deli Serdang, Sumatera Utara – Sabtu, 21 Juni 2025 | 18:00 WIB

Kesigapan aparat keamanan Indonesia kembali mendapat ujian serius ketika pesawat Saudi Arabian Airlines nomor penerbangan SV-5688 yang mengangkut 376 jemaah haji asal Jawa Timur dipaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, menyusul laporan dugaan ancaman bom pada Sabtu pagi (21/6/2025).


Pesawat berbadan lebar jenis Boeing 777-300 ER yang sedang terbang dari Jeddah–Muscat menuju Surabaya, terpaksa mengalihkan rute setelah Air Traffic Control (ATC) Chennai, India, menyampaikan informasi intelijen terkait ancaman terhadap pesawat tersebut. Laporan tersebut segera diteruskan melalui ATC Kuala Lumpur ke menara pengatur lalu lintas udara Medan–Kualanamu.


Pukul 09.27 WIB, pesawat berhasil mendarat dengan aman dan langsung dikarantina di apron sisi barat bandara. Protokol darurat internasional segera diaktifkan.


Aparat Tanggap Cepat: TNI-Polri Kerja Maksimal, Tim Jibom Turun Lapangan


Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa seluruh satuan terkait telah siaga sejak informasi awal diterima.


“Begitu mendapat laporan, kami kerahkan kekuatan penuh: pengamanan perimeter bandara, evakuasi penumpang dan kru, serta sterilisasi pesawat. Tim penjinak bom (Jibom) Satbrimob Polda Sumut bersama TNI melakukan penyisiran menyeluruh. Hasilnya, tidak ditemukan bahan peledak maupun objek mencurigakan,” tegas Whisnu dalam konferensi pers resmi.

 

Langkah evakuasi dilakukan secara tertib. Penumpang dilarang membawa barang pribadi saat keluar dari pesawat dan langsung ditempatkan di zona steril untuk proses pemeriksaan kesehatan dan keamanan. Tim Dokkes Polresta Deli Serdang mencatat bahwa seluruh jemaah dalam keadaan stabil, meskipun 10 jemaah lansia membutuhkan kursi roda.


Protokol Bandara Ditingkatkan: 634 Koli Bagasi Disisir Tim Gabungan


Pemeriksaan menyeluruh terhadap bagasi tercatat, kabin, dan kargo melibatkan tim gabungan dari Satbrimob, TNI AU, Bea Cukai, Avsec Bandara, dan personel Otoritas Penerbangan. Total 634 koli diperiksa menggunakan alat x-ray berstandar tinggi. Sekitar pukul 16.30 WIB, pesawat dinyatakan clear dari segala bentuk ancaman, dan penumpang diinapkan di hotel-hotel sekitar bandara sambil menunggu penerbangan lanjutan.


Respons Nasional dan Apresiasi Koordinasi Lintas Sektor


Plt. Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, mengapresiasi kesigapan dan sinergi semua pihak yang terlibat dalam pengamanan.


“Tanpa keraguan, semua tim lintas instansi bertindak cepat dan tepat. Evakuasi dan penyisiran selesai dalam waktu singkat, tanpa gesekan dan tetap humanis,” ujarnya.

 

Kepala Kantor Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan, Asri Santosa, menambahkan bahwa prosedur pendaratan darurat diambil langsung oleh kapten pilot berdasarkan informasi dari ATC Oman dan India.


“Kami menerima komunikasi berupa radio speech tanpa kode identitas jelas. Karena menyangkut keamanan penerbangan internasional, standar pengamanan tertinggi diterapkan. Langkah ini sesuai dengan ICAO Annex 17 dan SOP penerbangan sipil internasional,” jelasnya.


Dampak Operasional dan Evaluasi Keamanan Nasional


Insiden ini sempat menyebabkan penundaan 21 penerbangan domestik dan internasional, dengan durasi keterlambatan bervariasi antara 15 menit hingga 2 jam. Namun berkat profesionalisme semua unsur keamanan dan operasional bandara, situasi kembali normal pada pukul 17.00 WIB.

Pihak berwenang menyatakan, investigasi lebih lanjut akan melibatkan kerja sama dengan Interpol dan otoritas penerbangan asing untuk melacak sumber informasi ancaman.


Penutup: Bukti Kesiapsiagaan Indonesia di Mata Dunia

Insiden ini kembali menegaskan bahwa Indonesia memiliki standar tanggap darurat dan keamanan penerbangan sipil yang kredibel di mata internasional. Koordinasi efektif TNI, Polri, otoritas bandara, dan lembaga penerbangan sipil menunjukkan bahwa keamanan nasional dan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas tertinggi.

( Tim - Red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update