CNEWS - Deli Serdang – Satuan Tugas Densus 88 Anti Teror Polri terus memperkuat strategi pencegahan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme hingga ke pelosok desa. Jumat (2/5), Tim Satgas menggelar sosialisasi di Aula Kantor Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, yang dihadiri oleh unsur pemerintahan desa, tokoh masyarakat, Babinsa, dan aparat Kamtibmas.
Brigadir Pol Sigit Ramadhan dalam pemaparannya menegaskan bahwa persepsi sebagian masyarakat yang menganggap terorisme hanyalah rekayasa, adalah pemikiran keliru dan berbahaya. "Kita harus akui, terorisme itu nyata dan tidak lahir dari ajaran agama, melainkan kepentingan kelompok tertentu yang ingin mengganti ideologi negara," ujarnya di hadapan peserta sosialisasi.
Ia menekankan bahwa Densus 88 terus menggencarkan edukasi di akar rumput agar masyarakat tidak terjebak narasi-narasi yang bertentangan dengan nilai Pancasila. "Jangan anggap remeh intoleransi dan radikalisme. Jika dibiarkan, ini akan berdampak sistemik dan bisa mengganggu stabilitas keamanan nasional," tambahnya.
Kepala Desa Marindal I, Ir. Ardianto, menyambut baik kehadiran Satgas Densus 88. Dalam sambutannya, ia menginstruksikan seluruh Kepala Dusun untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di wilayah masing-masing. "Kami telah mengaktifkan Trantib desa untuk siaga 24 jam, sebagai langkah konkret dalam mencegah berkembangnya paham radikal dan aksi teror di lingkungan kami," tegas Ardianto.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari strategi antisipatif nasional yang menyasar tingkat desa sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dari ancaman ideologi transnasional. Kehadiran Densus 88 di Desa Marindal I juga dinilai sebagai bentuk komitmen serius negara dalam memutus rantai penyebaran paham ekstrem sejak dini. ( Juntak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar