Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Program Bedah Rumah di Deli Serdang Dipertanyakan: Warga Minta Audit, Dana Rp35 Juta Tak Terlihat Hasilnya

Senin, 12 Mei 2025 | Senin, Mei 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-11T17:15:33Z

 


Warga Dusun IV Desa Cinta Rakyat Soroti Kades dan Desak Bupati Usut Tuntas!


CNEWS- CINTA RAKYAT, DELI SERDANG – Kekecewaan mendalam dirasakan warga Dusun IV, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, terkait pelaksanaan program bedah rumah yang disebut-sebut menelan dana hingga Rp35 juta per unit. Alih-alih mendapat tempat tinggal yang layak, sebagian warga justru harus menanggung beban tambahan untuk menyelesaikan rumah mereka secara mandiri.



Junaedi, salah satu penerima bantuan, secara terbuka mempertanyakan transparansi penggunaan dana yang diklaim oleh Kepala Desa, H. Adi Kustiono. “Kalau benar anggarannya Rp35 juta, kenapa rumah kami belum selesai? Malah kami harus cari pinjaman untuk bisa merampungkannya,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (11/5/2025).



Warga vs Kades: Konflik Makin Terbuka


Pernyataan Junaedi muncul setelah beredar klarifikasi Kepala Desa Cinta Rakyat, H. Adi Kustiono, di sejumlah media lokal. Dalam pernyataannya, H. Adi mengaku difitnah oleh warga penerima bantuan. Ia menjelaskan bahwa dana awal hanya Rp15 juta, namun membengkak hingga lebih dari Rp35 juta akibat permintaan tambahan dari warga seperti pemasangan keramik dan penggantian total struktur rumah.


“Awalnya hanya Rp15 juta. Tapi penerima ingin semua diganti. Itu bukan lagi bedah rumah, tapi membangun rumah baru,” kata H. Adi.


Tak berhenti di situ, sang kepala desa bahkan menyebut bahwa serangan pemberitaan negatif terhadap dirinya berasal dari rasa kecewa warga yang permintaannya tidak dipenuhi.


“Dia sempat minta kerja di kantor desa dengan gaji Rp2 juta, padahal honor perangkat desa hanya Rp800 ribu. Karena tidak dikabulkan, dia menyerang saya lewat media,” ucapnya.


Warga Desak Bupati Audit Program


Menanggapi itu, warga justru semakin geram. Mereka menilai tudingan Kades sebagai bentuk pembelokan isu utama, yakni ketidaktransparanan dana bantuan. “Kalau memang tidak ada masalah, kenapa tidak dibuka saja semua anggaran dan mekanismenya? Kami minta Bupati Deli Serdang turun langsung dan audit semua proyek bedah rumah, khususnya di Desa Cinta Rakyat,” tegas Junaedi.


Menurut informasi yang dihimpun redaksi, selain rumah Junaedi, terdapat beberapa rumah penerima bantuan lain yang juga belum rampung, bahkan dalam kondisi setengah jadi. Warga menduga ada ketidaksesuaian antara dana yang disebutkan dengan hasil fisik di lapangan.


Camat dan Perkim Buka Suara


Sementara itu, Camat Percut Sei Tuan, A. Fitrian Syukri, saat meresmikan program peletakan batu pertama, menyampaikan bahwa bantuan bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), dengan nilai sebesar Rp15 juta per rumah.


Senada, Kabid Perkim Armen, saat dikonfirmasi, menyatakan pihaknya terbuka untuk membantu warga yang kesulitan menyelesaikan pembangunan rumah. “Kami sarankan agar penerima mengajukan berkas tambahan untuk penyelesaian ongkos tukang,” ujarnya kepada awak media.


Transparansi Dituntut, Kepercayaan Dipertaruhkan


Kini sorotan tajam publik tertuju pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Warga berharap Bupati segera membentuk tim audit independen untuk menelusuri aliran dana program bedah rumah, dari sumber CSR hingga realisasi fisik di lapangan. Tanpa langkah tegas dan transparan, kepercayaan publik terhadap program sosial pemerintah terancam runtuh

.

"Kami hanya ingin keadilan. Jangan sampai bantuan jadi beban, dan rakyat kecil terus disalahkan,” tutup Junaedi dengan nada getir.

( Tim) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update