Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Pembacokan Brutal terhadap Jaksa Deli Serdang Diduga Terkait Penanganan Kasus: Jejak Komunikasi dan Indikasi Teror terhadap Penegak Hukum

Minggu, 25 Mei 2025 | Minggu, Mei 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-24T19:11:47Z


CNews - SUMUT | Sabtu, 24 Mei 2025 — Dunia penegakan hukum Sumatera Utara diguncang peristiwa berdarah. Dua pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Deli Serdang menjadi korban pembacokan sadis oleh dua pria tak dikenal, di areal ladang sawit milik pribadi mereka di Desa Perbaungan, Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai. Insiden ini diduga kuat terkait dengan perkara sensitif yang tengah ditangani oleh salah satu korban.


Korban adalah JWS (53), jaksa bidang Pidana Umum (Pidum), dan AH (25), aparatur sipil negara (ASN) di bagian Tata Usaha Kejari Deli Serdang. Keduanya diserang secara tiba-tiba oleh dua pelaku yang datang mengendarai sepeda motor Honda Vario berwarna abu-abu, membawa tas pancing yang ternyata berisi senjata tajam berupa parang.


“Ini bukan sekadar tindak kekerasan biasa. Ini adalah bentuk ancaman dan teror terhadap institusi penegakan hukum,” tegas Kasi Penkum Kejati Sumut, Adre W. Ginting, SH, MH, dalam keterangannya, Sabtu (24/5).


Jejak Komunikasi Mencurigakan Sebelum Penyerangan


Dari kronologis yang dihimpun, kedua korban tiba di ladang sekitar pukul 09.35 WIB untuk memanen sawit. Beberapa saat kemudian, AH dilaporkan menghubungi seorang honorer Kejari Sergai bernama Dodi, agar menyampaikan pesan kepada Kepot — sosok yang diduga menjabat sebagai Wakil Ketua KOTI Pemuda Pancasila Kabupaten Deli Serdang — untuk datang ke lokasi ladang.


Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai isi atau tujuan dari komunikasi tersebut. Namun pihak Kejaksaan dan kepolisian telah menjadikan kontak ini sebagai salah satu titik krusial dalam penyidikan.


Pukul 13.15 WIB, dua pelaku datang dan langsung melakukan pembacokan terhadap kedua korban tanpa banyak kata. Tujuh menit kemudian, pukul 13.22 WIB, saksi Safari dan Mean Purba yang datang untuk menimbang hasil panen, mendapati korban bersimbah darah.


Korban segera dilarikan ke RSUD Lubuk Pakam, sebelum akhirnya dirujuk ke RS Columbia Asia Medan untuk perawatan intensif.


Apakah Ini Terkait Perkara Hukum? Kejati Sumut: “Semua Kemungkinan Dibuka”


Pihak Kejati Sumut belum bisa menyimpulkan motif pasti, namun indikasi kuat mengarah pada keterkaitan dengan penanganan perkara.

 

“Kami tidak akan berspekulasi, tapi arah penyelidikan jelas mempertimbangkan kemungkinan adanya kaitan dengan perkara yang sedang ditangani korban,” ujar Adre.

“Jika benar, ini adalah bentuk nyata intimidasi terhadap jaksa dan pelecehan terhadap supremasi hukum,” tambahnya.


Pimpinan Kejaksaan, Polresta, dan Kodim Turun Tangan


Sebagai bentuk respons cepat, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Idianto, SH, MH, langsung mengunjungi rumah sakit, didampingi Asintel Kejati Sumut Andri Ridwan, SH, MH, Kajari Deli Serdang Mochammad Jeffry, SH, M.Hum, Kapolresta Deli Serdang, dan Dandim 0204 Deli Serdang.


“Kami tidak akan membiarkan satu inci pun ruang bagi pelaku kekerasan terhadap penegak hukum. Pelaku harus segera ditangkap dan dihukum maksimal,” tegas Kajati Sumut.


Investigasi Mendalam: Dugaan Keterlibatan Jaringan Terorganisir

Penanganan kasus kini berada di tangan tim gabungan kepolisian, dengan fokus penyelidikan pada:


  • Identitas dan motif pelaku
  • Keterkaitan dengan jaringan premanisme, ormas, atau pihak yang terganggu oleh proses hukum
  • Rekonstruksi komunikasi korban sebelum kejadian


Pihak Kejati juga tengah berkoordinasi dengan Kejagung RI untuk membuka opsi perlindungan ekstra terhadap jaksa-jaksa yang tengah menangani perkara strategis dan sensitif.

( Tim - Red ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update