Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


PPM Dukung Penuh Silaturahmi Politik Prabowo-Megawati: Simbol Persatuan Dua Anak Pejuang untuk Masa Depan Indonesia

Kamis, 10 April 2025 | Kamis, April 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-09T17:26:04Z

 


CNEWS - Jakarta, 9 April 2025 — Dukungan penuh datang dari Pemuda Panca Marga (PPM) pimpinan Samsudin Siregar terhadap pertemuan bersejarah antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Kelima RI, Hj. Megawati Soekarnoputri. PPM menilai silaturahmi politik ini bukan sekadar manuver kekuasaan, melainkan peristiwa monumental yang memancarkan semangat kebangsaan dan menguatkan simbol persatuan nasional.


Momentum Bersejarah Dua Darah Pejuang


Dalam pernyataan resminya, Samsudin Siregar menyebut pertemuan itu sebagai momen krusial yang merepresentasikan kedewasaan politik dan komitmen terhadap cita-cita pendiri bangsa. Prabowo adalah putra ekonom dan pejuang nasional Prof. Soemitro Djojohadikusumo, sedangkan Megawati adalah putri Proklamator Bung Karno. Pertemuan mereka menjadi simbol menyatunya dua garis keturunan pejuang, yang kini duduk bersama demi kepentingan lebih besar: masa depan Indonesia.


"Ini bukan sekadar langkah politik. Ini pelukan sejarah antara dua jiwa yang ditempa oleh nilai-nilai kemerdekaan dan nasionalisme," ujar Samsudin.


Kedewasaan Demokrasi dan Teladan Kepemimpinan


Menurut Samsudin, rakyat merindukan sosok pemimpin yang bersatu dalam visi besar, bukan terpecah oleh rivalitas sempit. Dalam pertemuan ini, publik mendapat sinyal kuat bahwa Indonesia tengah bergerak menuju konsolidasi nasional yang kokoh dan berkelanjutan.


"Silaturahmi ini mencerminkan cinta tanah air yang tulus dan kematangan politik yang langka. Di tengah tantangan global, bangsa ini butuh soliditas moral dan arah kepemimpinan yang berpihak pada rakyat," tambahnya.


PPM: Kolaborasi Kunci Kemajuan Bangsa


Sebagai organisasi yang beranggotakan para purnawirawan dan keturunan pejuang, PPM melihat pertemuan ini sebagai titik balik penting. Ketua Harian PPM, Ariasa Hadibroto Supit, menegaskan bahwa semangat gotong royong dan nasionalisme harus menjadi napas utama dalam setiap dinamika politik.


“Ketika dua tokoh utama bangsa yang berasal dari garis perjuangan dapat bersatu dalam dialog, itu adalah bukti bahwa idealisme belum mati. PPM berdiri di belakang semangat ini,” ujarnya.


Membuka Jalan Kolaborasi Strategis Nasional


PPM meyakini, pertemuan Prabowo dan Megawati akan memperkuat fondasi untuk kerja sama strategis jangka panjang, termasuk dalam proyek-proyek vital seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara, transformasi digital, hingga ketahanan pangan dan energi nasional.


"Indonesia membutuhkan sinergi, bukan fragmentasi. Dengan pertemuan ini, kami optimistis bahwa hal-hal besar dapat tercapai lewat kepercayaan dan penghormatan antartokoh bangsa,” ujar Samsudin.


Silaturahmi sebagai Energi Bangsa


Mengakhiri pernyataannya, PPM menekankan pentingnya menjadikan silaturahmi sebagai kekuatan politik yang mendinginkan tensi dan merawat harapan rakyat. Dengan mengutip falsafah Jawa, “Sura dira jaya ningrat, lebur dening pangastuti,” PPM menegaskan bahwa kekuatan sejati terletak pada ketulusan niat, bukan dominasi kekuasaan.


“Kami titipkan masa depan bangsa kepada Ibu Megawati dan Bapak Prabowo. Karena kami yakin, darah para pejuang yang mengalir dalam tubuh kalian akan menjadi pelita yang menuntun Indonesia menuju kejayaan,” pungkasnya.( Tim) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update