CNEWS - Bener Meriah – Proses mediasi kasus pengeroyokan terhadap sejumlah remaja yang sedang tadarus di sebuah masjid di Kampung Bener Kelipah Selatan, Kecamatan Bener Kelipah, Kabupaten Bener Meriah, masih terus berlangsung. Upaya perdamaian ini sempat tertunda setelah ayah salah satu korban meninggal dunia saat menghadiri pertemuan mediasi.
Armanysah, warga Kampung Bener Kelipah Selatan, mengalami sesak napas dan pingsan di lokasi mediasi pada Selasa (4/3/2025). Meski sempat dibawa pulang, nyawanya tidak tertolong. Pihak keluarga mengonfirmasi bahwa Armanysah memiliki riwayat penyakit jantung.
Kasus pengeroyokan ini terjadi pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 01.00 WIB dan menjadi sorotan setelah rekaman videonya beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sekelompok remaja memasuki masjid dan langsung menyerang sejumlah pelajar yang tengah tadarus tanpa perlawanan.
Kapolsek Bandar, Ipda Gunawan AD, dalam keterangannya pada Kamis (6/3/2025), membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan bahwa ada lima remaja dari Kampung Gunung Musara yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan, yakni YN (16), TA (16), AK (16), RD (16), dan IN (16). Sementara korban pengeroyokan adalah Candra (16), Hairul Hadi (16), dan Ikram (16), yang semuanya berasal dari Kampung Bener Kelipah Selatan.
Motif pengeroyokan masih dalam penyelidikan, tetapi aparat kampung dan pihak kepolisian terus berupaya mencari jalan damai. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan viralnya video ini. Kepolisian terus mengawal proses mediasi agar persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, apabila tidak ada kesepakatan, pihak keluarga korban berhak menempuh jalur hukum sesuai aturan yang berlaku,” ujar Ipda Gunawan.
Hingga kini, proses mediasi masih berlangsung dengan harapan menemukan solusi terbaik demi menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat.( Tim R)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar