CNEWS - Pekanbaru – Gudang penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Pekanbaru diduga menjadi pusat bisnis ilegal yang terus beroperasi meskipun sempat ditutup. Investigasi tim awak media pada Sabtu (08/03/2025) mengungkap bahwa aktivitas penimbunan BBM jenis solar masih berlangsung di Jalan Melati, Kota Pekanbaru, yang berada dalam wilayah hukum Polsek Tampan.
Warga sekitar mengaku resah karena sering melihat mobil-mobil fuso dan tangki berlogo Pertamina keluar-masuk gudang tersebut untuk bongkar muat BBM subsidi. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa lokasi itu sudah bertahun-tahun digunakan sebagai tempat penimbunan solar dan diduga dikelola oleh seseorang berinisial FG.
Modus Operandi dan Dugaan Keterlibatan Oknum
Menurut hasil investigasi, para pelaku menggunakan mobil modifikasi untuk mengumpulkan BBM subsidi dari berbagai SPBU di Pekanbaru dan sekitarnya dengan harga normal. Setelah ditimbun, solar tersebut diduga dijual kembali ke industri dengan harga jauh lebih tinggi.
"Warga sudah gerah karena tempat ini pernah ditutup, tapi entah kenapa bisa beroperasi lagi. Kami berharap ada tindakan tegas dari pihak kepolisian dan Pertamina," ujar salah satu warga.
Desakan untuk Kapolda Riau
Masyarakat meminta Kapolda Riau, Irjen Pol M. Iqbal, untuk segera menindak tegas praktik ilegal ini. Mereka khawatir jika dibiarkan, kelangkaan BBM subsidi akan semakin parah dan merugikan masyarakat luas.
Sejumlah awak media juga menyoroti bahwa aktivitas ini melanggar Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, yang telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023. Pelaku dapat dikenai pidana penjara enam tahun dan denda hingga Rp60 miliar.
Kasus ini diharapkan menjadi perhatian khusus dari aparat penegak hukum agar mafia BBM ilegal di Pekanbaru bisa diberantas tanpa pandang bulu.( Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar