Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


KAA: Momentum Strategis bagi Kota Bandung untuk Menjadi Pusat Diplomasi dan Pembangunan

Jumat, 28 Maret 2025 | Jumat, Maret 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-27T19:42:16Z

 

CNews - Kota Bandung, sebagai tempat lahirnya Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18-24 April 1955, kembali dihadapkan pada peluang besar untuk memperkuat perannya di kancah internasional. Menjelang peringatan KAA, Pemerintah Kota Bandung diharapkan telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna menyambut momen bersejarah ini.


Sebagai kota dengan nilai sejarah dunia, Bandung memiliki kesempatan emas untuk menjalin kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam menyelenggarakan KAA. Diharapkan, perwakilan negara-negara Asia dan Afrika, termasuk para duta besar, dapat hadir dalam acara ini. Kehadiran mereka dapat membuka peluang kerja sama internasional, baik dalam bidang ekonomi, infrastruktur, maupun teknologi.


Persiapan Pemerintah Kota Bandung


Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memiliki tugas besar dalam memastikan kelancaran acara ini. Persiapan yang matang, mulai dari anggaran hingga koordinasi dengan pemerintah pusat, menjadi faktor kunci. Kolaborasi dengan berbagai pihak harus ditingkatkan agar Bandung dapat menjadi tuan rumah yang baik serta memanfaatkan forum ini untuk kepentingan pembangunan kota.


Saat ini, Bandung menghadapi sejumlah tantangan, seperti infrastruktur yang belum maksimal, proyek pembangunan yang tertunda, serta rencana pengembangan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan monorel. Melalui KAA, Bandung berpeluang menawarkan proyek-proyek ini kepada negara-negara maju yang memiliki teknologi dan sistem modern, guna menjalin kerja sama strategis.


Lobi Internasional dan Implementasi Dasa Sila Bandung


KAA tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum strategis bagi Wali Kota Bandung untuk melakukan lobi dengan para perwakilan negara yang hadir. Dasa Sila Bandung, yang menjadi fondasi kerja sama antarnegara berkembang, dapat dijadikan dasar dalam pembicaraan mengenai pembangunan berkelanjutan, pertahanan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Sejarah telah membuktikan bahwa forum internasional seperti ini bisa menjadi solusi bagi tantangan dalam negeri. Sebagai contoh, saat tsunami melanda Aceh, konferensi internasional berhasil menggalang bantuan besar dari lebih dari 100 negara. Hal serupa bisa dilakukan dalam konteks pembangunan Bandung dengan menjadikan KAA sebagai wadah untuk menarik dukungan dan investasi dari negara-negara peserta.


Kesimpulan


Sebagai kota yang memiliki peran penting dalam sejarah KAA, Bandung perlu memanfaatkan momen ini untuk memperkuat posisinya di dunia internasional. Dengan koordinasi yang baik antara Pemerintah Kota Bandung dan Kementerian Luar Negeri, serta strategi yang matang dalam menjalin kerja sama dengan negara-negara lain, diharapkan Bandung dapat memperoleh manfaat besar dari penyelenggaraan KAA.


Semoga peringatan Konferensi Asia Afrika dapat menjadi langkah maju bagi Kota Bandung dalam mencapai pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan. ( TimCNEWS) 

R. Wempy Syamkarya
Pengamat Kebijakan Publik dan Politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update