CNEWS - Sumatera Utara – Keberhasilan Izah Kurata Ain Mubarak (10), juara pertama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat internasional di Qatar tahun 2025, seharusnya menjadi kebanggaan bagi Indonesia, khususnya Maluku Utara. Namun, kepulangannya ke tanah air justru tanpa sambutan meriah dari pemerintah setempat, memicu kekecewaan publik.
Sebuah video berdurasi 2 menit 14 detik yang viral di media sosial menunjukkan bagaimana Izah tiba di Bandara Sultan Babullah Ternate pada Jumat, 24 Januari 2025, hanya disambut oleh keluarganya tanpa kehadiran perwakilan pemerintah daerah. Sang ayah, Mubarak, mengungkapkan bahwa sebelum berangkat ke Qatar, ia telah menghadap Kepala Biro Umum (Karug) Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Maluku Utara, Fadli Muhammad, untuk menyampaikan rencana keberangkatan putrinya. Namun, bantuan yang diberikan hanya berupa uang saku sebesar Rp1 juta.
Dengan keterbatasan dana, Mubarak tetap berangkat mendampingi putrinya. Hasilnya, Izah berhasil mengalahkan 16 peserta dari berbagai negara di babak final, setelah sebelumnya bersaing dengan 500 peserta dari berbagai belahan dunia.
Minimnya apresiasi terhadap prestasi gemilang Izah memicu reaksi keras dari netizen. Banyak pihak menyayangkan sikap pemerintah daerah yang dianggap kurang peduli terhadap anak bangsa yang telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
Hingga berita ini ditulis, pemerintah daerah belum memberikan pernyataan resmi terkait tidak adanya sambutan atau penghargaan yang layak bagi Izah. Sementara itu, publik terus menyerukan agar pemerintah lebih memperhatikan dan menghargai para juara yang telah berjuang membawa nama baik negara di kancah dunia.( Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar