CNEWS - Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pangkat dan kekuasaan yang diberikan kepada aparat keamanan, baik tentara maupun polisi, bukan sekadar simbol kehormatan. Lebih dari itu, pangkat adalah amanah besar yang menuntut kesiapan untuk berkorban demi negara dan rakyat.
Dalam pidatonya, Prabowo mengingatkan bahwa keberhasilan suatu negara sangat bergantung pada kualitas aparat keamanan. Ia menekankan bahwa rakyatlah yang memberikan kepercayaan penuh, menggaji, melengkapi, dan menyerahkan perlindungan mereka kepada tentara dan polisi.
"Ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal. Rakyat yang menggaji saudara. Rakyat yang melengkapi saudara dari ujung kaki sampai ujung kepala. Rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi. Dan rakyat yang memberi kuasa kepada tentara dan polisi," tegas Prabowo dalam pidatonya.
Presiden menegaskan bahwa dengan menerima pangkat dan kekuasaan, aparat keamanan sejatinya telah menyerahkan jiwa dan raga mereka demi kepentingan bangsa.
"Kalau saudara berani memakai pangkat jenderal, artinya saudara harus yang pertama berani menyerahkan nyawa saudara untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya dengan penuh ketegasan.
Pidato ini menjadi pengingat keras bahwa pangkat bukanlah kebanggaan pribadi, melainkan janji setia kepada rakyat dan negara. Prabowo menegaskan bahwa aparat keamanan harus selalu siap mengorbankan diri demi menjaga keselamatan rakyat dan keutuhan bangsa. ( Tim - Red)
(📺 Saksikan pidato lengkap Presiden Prabowo di sini: https://youtu.be/JYGE-mRskrc )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar