Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan Meninggal Dunia Setelah Ledakan Speedboat Basarnas

Sabtu, 08 Februari 2025 | Sabtu, Februari 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-08T08:11:08Z

 


CNEWS - Ternate – Setelah enam hari dinyatakan hilang akibat ledakan speedboat Basarnas di perairan Maluku Utara, jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazahnya ditemukan di pesisir pantai Desa Sabatang, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, pada Sabtu (8/2) pagi.


Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut ditemukan sekitar 50 mil laut dari lokasi kejadian di koordinat 0°27’21.92″S / 127°41’31.34″E. Tim SAR gabungan segera bergerak menuju lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat setempat.


“Tim Rescue USS Bacan bersama anggota Polairud langsung menuju lokasi menggunakan Searider. Namun, di tengah perjalanan, tim bertemu dengan speedboat penumpang yang telah membawa jenazah ke Pelabuhan Babang Bacan,” ujar Iwan.


Jenazah kemudian dikawal hingga tiba di RSUD Labuha untuk proses identifikasi lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan video call dengan pihak keluarga, jenazah tersebut diduga kuat adalah Sahril Helmi. Keluarga korban yang sedang dalam perjalanan dengan KRI Mata Bongsang menuju Labuha telah diberi informasi mengenai temuan ini.


Sahril Helmi dikenal sebagai jurnalis yang berdedikasi tinggi dalam meliput berbagai peristiwa penting di Maluku Utara. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan dunia jurnalistik Indonesia.


“Kami kehilangan seorang jurnalis yang gigih dan penuh semangat. Sahril adalah sosok yang selalu mengutamakan kebenaran dalam setiap liputannya,” ujar salah satu rekan kerjanya di Metro TV.


Tragedi ini bermula pada Minggu malam (2/2) ketika speedboat milik Basarnas mengalami ledakan di tengah perairan. Sahril yang saat itu sedang bertugas meliput kejadian ikut menjadi korban, bersama beberapa awak Basarnas lainnya. Tiga orang dilaporkan meninggal dalam insiden tersebut, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.


Saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan speedboat tersebut.


Sebelum kejadian, Sahril sempat menghubungi keluarganya. Percakapan tersebut menjadi komunikasi terakhirnya sebelum akhirnya dinyatakan hilang. Kini, kenangan akan dedikasinya sebagai jurnalis menjadi warisan berharga bagi dunia pers Indonesia.


Kepergiannya menambah daftar panjang jurnalis yang gugur dalam tugas. Namun, semangat dan perjuangannya dalam menyampaikan informasi tetap hidup dalam karya-karyanya. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update