Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Triliunan Uang Rakyat Mangkrak di Proyek Jalur Kereta Api Sumut-Aceh

Minggu, 01 Desember 2024 | Minggu, Desember 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-01T12:14:19Z

 

Proyek Rel Kereta Api Sumut-Aceh Mangkrak: Publik Soroti Pemborosan Anggaran


Sumatera Utara, 1 Desember 2024 – Proyek ambisius pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Sumatera Utara dan Aceh kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Proyek yang digadang-gadang mampu meningkatkan konektivitas dan perekonomian di wilayah tersebut justru terbengkalai setelah berjalan tiga tahun. Anggaran proyek yang kabarnya mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah kini dipertanyakan efektivitasnya.


Kondisi Memprihatinkan

Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi yang jauh dari harapan. Pos palang kereta api yang baru dibangun terlihat terbengkalai, beberapa bahkan menjadi lokasi yang diyakini warga sebagai sarang makhluk astral. Jembatan rel yang sempat berdiri kokoh kini tidak terawat, sementara terowongan-terowongan di sepanjang jalur mulai terkenal sebagai tempat angker.


"Sayang sekali proyek ini mangkrak. Padahal anggarannya luar biasa besar. Lebih baik dana tersebut digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat," ujar seorang warga Stabat kepada tim Cnews.


Sorotan Koalisi Pewarta Aktivis LBH  dan LSM 

Tak hanya masyarakat, tim koalisi pewarta, aktivis LBH, dan LSM yang meninjau lokasi turut mengecam buruknya pengelolaan proyek ini. "Jika proyek ini dibiarkan berhenti seperti ini, siapa yang bertanggung jawab atas pemborosan anggaran rakyat? Pemerintah harus transparan, apakah proyek ini akan dilanjutkan atau dibiarkan mangkrak?" tegas salah satu aktivis yang enggan disebutkan namanya.


Mereka juga menyoroti kurangnya pengawasan dan evaluasi terhadap proyek yang menggunakan dana publik dengan jumlah fantastis tersebut.


Desakan Publik: Transparansi dan Tindakan Tegas

Publik kini mendesak pemerintah untuk segera memberikan penjelasan resmi terkait nasib proyek ini. Transparansi dan akuntabilitas menjadi tuntutan utama agar anggaran negara tidak terbuang percuma. Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa proyek ini hanya sekadar “proyek politik” tanpa manfaat nyata bagi masyarakat.


"Masyarakat hanya ingin kejelasan. Jika memang proyek ini sulit dilanjutkan, anggaran yang ada sebaiknya dialihkan untuk program lain yang memberikan dampak langsung pada kesejahteraan rakyat," tambah seorang tokoh masyarakat di Langkat.


Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan proyek ini atau menghentikan pemborosan lebih lanjut dengan cara yang bertanggung jawab. Publik menanti jawaban atas pertanyaan besar yang terus mengemuka: Di mana letak keberpihakan pemerintah terhadap rakyat?

(Tim Redaksi Cnews)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update