Pangkalan Kerinci - CNEWS – Sebuah video singkat yang merekam aksi pengeroyokan remaja di Kompleks Perkantoran Dinas Bakti Praja, Pangkalan Kerinci, ramai beredar di media sosial. Insiden ini kembali mencoreng citra lokasi yang selama ini difungsikan sebagai tempat latihan balap motor bagi para pemuda setempat.
Menurut informasi yang dihimpun, Kompleks Perkantoran Dinas Bakti Praja kerap menjadi tempat berkumpulnya remaja untuk mengasah kemampuan balap motor. Namun, aksi kekerasan yang berulang kali terjadi di lokasi tersebut membuat masyarakat resah dan memunculkan desakan agar fasilitas itu ditutup sementara.
Kecaman Tokoh Pemuda
Tokoh pemuda Pangkalan Kerinci, Andre Herryan Pratama, S.P., menyampaikan kekecewaannya atas kejadian tersebut. "Kita sangat menyayangkan perkelahian yang terjadi di Perkantoran Dinas Bakti Praja, yang telah merusak citra baik tempat latihan balap motor selama ini. Kami mengecam keras tindakan anarkis ini," ujarnya, Selasa (10/12/2024).
Andre juga mengapresiasi upaya Pemda Pelalawan yang telah menyediakan fasilitas bagi pemuda untuk latihan balap motor. Namun, ia menilai insiden pengeroyokan ini mencerminkan perlunya evaluasi. "Ini bukan kali pertama terjadi. Oleh karena itu, kami mendesak Pemda Pelalawan untuk menutup sementara lokasi tersebut agar situasi tidak semakin memburuk," tegas Andre, yang juga merupakan bagian dari tim motor Laut Merah.
Seruan untuk Evaluasi Fasilitas Latihan Balap
Senada dengan Andre, Hasan, selaku owner tim motor Laut Merah, mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi di tempat latihan tersebut. "Kami menyarankan kepada Pemda Pelalawan untuk sementara waktu menutup lokasi ini. Jika terus terjadi perkelahian, hal ini akan berdampak buruk bagi citra dunia balap motor di Pangkalan Kerinci," ujar Hasan.
Langkah Tegas untuk Menjaga Keamanan
Masyarakat setempat berharap Pemda Pelalawan segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi permasalahan ini. Penutupan sementara lokasi latihan dinilai sebagai langkah bijak untuk mencegah terulangnya insiden serupa, sekaligus memberikan waktu bagi pemerintah untuk mengevaluasi pengelolaan fasilitas tersebut.
Perkantoran Dinas Bakti Praja seharusnya menjadi simbol kemajuan dan aktivitas positif bagi generasi muda. Insiden kekerasan yang berulang kali terjadi di lokasi ini mencerminkan perlunya pengawasan yang lebih ketat agar fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal tanpa mengorbankan keamanan dan ketertiban masyarakat.( Syrd-Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar