Jakarta – Cnews.web.id
Kabar menggembirakan datang dari Kementerian Agama (Kemenag) RI. Sebanyak 165.768 guru madrasah non-ASN akan mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) melalui program kerja sama Kemenag dengan BPJS Ketenagakerjaan. Perlindungan ini berlaku mulai Januari hingga Desember 2024, memberikan jaminan keselamatan dan kesejahteraan bagi tenaga pendidik yang telah lama menanti perhatian serius.
Langkah Nyata untuk Guru Non-ASN
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, menyatakan program ini sebagai wujud nyata komitmen pemerintah meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. “Kami sudah sepakat dengan BPJS Ketenagakerjaan, mulai Januari 2024, sebanyak 165.768 guru madrasah non-ASN akan menerima perlindungan Jamsostek,” ungkap Thobib di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Guru-guru yang terpilih untuk program ini harus memenuhi kriteria khusus, di antaranya:
Berstatus guru RA atau madrasah non-ASN.
Aktif mengajar minimal dua tahun.
Berusia maksimal 59 tahun.
Tidak merangkap jabatan.
Cakupan Perlindungan Nasional
Guru-guru yang akan dilindungi tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Hingga November 2024, BPJS Ketenagakerjaan telah melindungi 388 ribu GTK madrasah, atau sekitar 60% dari total guru madrasah di Indonesia. Program ini juga mencatatkan manfaat besar dengan total Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian mencapai Rp10,67 miliar.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menegaskan bahwa perlindungan ini memberikan rasa aman bagi para guru, mengingat risiko kerja yang nyata di lapangan. “Momentum Hari Guru Nasional menjadi pengingat pentingnya perlindungan ini untuk kesejahteraan pendidik,” ujarnya.
Kado Istimewa di Hari Guru Nasional
Program ini menjadi kado istimewa dalam peringatan Hari Guru Nasional 2024. Direktur GTK Madrasah, Nasaruddin, berharap langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi juga berdampak positif pada kualitas pendidikan di Indonesia.
“Kesejahteraan guru yang terjamin akan mendorong mereka untuk terus mencerdaskan generasi penerus bangsa tanpa rasa cemas,” ucap Nasaruddin dalam pidatonya.
Dukungan Berkelanjutan Pemerintah
Kemenag memastikan program perlindungan ini berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Diharapkan, regulasi yang lebih kuat segera diterbitkan agar seluruh tenaga pendidik, khususnya di lingkungan Kemenag, mendapatkan perlindungan penuh.
“Negara hadir memberikan rasa aman bagi para pendidik. Guru adalah obor penerang bagi masa depan bangsa,” ujar Thobib.
Dengan sinergi Kemenag dan BPJS Ketenagakerjaan, diharapkan guru madrasah non-ASN dapat terus berkontribusi tanpa khawatir akan risiko pekerjaan mereka.
(Tim Cnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar