Indrapura, Batu Bara - CNEWS – Proyek pengecoran bahu jalan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) sepanjang dua kilometer, tepatnya di Simpang Kopi, Kecamatan Indrapura, Kabupaten Batu Bara, memicu kemacetan panjang dan keluhan masyarakat. Sistem buka-tutup arus lalu lintas yang diterapkan dianggap kurang efektif, menimbulkan antrean kendaraan hingga dua kilometer dan berdampak buruk pada aktivitas warga, termasuk pedagang kecil di sekitar lokasi proyek.
Seorang sopir kendaraan roda empat, G. Purba, mengungkapkan rasa frustrasinya. "Setiap hari kami terjebak dalam kemacetan panjang. Waktu kami habis di jalan karena antrean, sementara pengelolaan lalu lintas oleh pihak proyek sangat minim,” ujarnya.
Masalah tak hanya dirasakan pengguna jalan. Pedagang setempat juga terkena imbasnya. Beberapa terpaksa menutup usaha karena sulitnya pembeli mengakses lokasi mereka. “Banyak pedagang terpaksa tutup karena pelanggan susah berhenti. Situasi ini benar-benar menghancurkan penghidupan kami,” keluh Ibu Nani, warga Indrapura.
Selain itu, warga menyoroti pengerjaan proyek yang terkesan lambat dan tidak terkoordinasi. Meski prancah untuk pengecoran sudah terpasang di beberapa titik, hanya sebagian kecil pekerjaan yang terlihat selesai. “Proyek ini seperti mengutamakan penghambatan aktivitas masyarakat daripada penyelesaian yang cepat dan efektif,” kritik warga.
Warga juga mempertanyakan ketiadaan papan informasi terkait volume pekerjaan dan biaya proyek. “Harusnya ada transparansi. Kalau seperti ini, kami jadi bertanya-tanya, apakah proyek ini berjalan sesuai aturan?” tambah warga lainnya.
Masyarakat mendesak pihak terkait untuk mempercepat pengerjaan dan memperbaiki manajemen lalu lintas selama proses berlangsung. Selain itu, mereka meminta pemerintah lebih aktif berkomunikasi dengan warga terdampak agar aktivitas harian, termasuk usaha kecil, dapat kembali normal.
“Proyek infrastruktur seharusnya meningkatkan kenyamanan, bukan sebaliknya. Kami berharap ada solusi segera untuk mengatasi kemacetan dan dampak negatif lainnya,” tutup G. Purba.
Proyek ini, meskipun bertujuan memperbaiki kondisi jalan, diharapkan dapat berjalan lebih transparan, cepat, dan minim gangguan agar tidak mengorbankan kenyamanan warga dan keberlangsungan ekonomi lokal. ( Tim - Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar