CNEWS -- Jakarta | Dukungan terhadap penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, H.M. Soeharto, terus mengalir. Kali ini datang dari Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) yang menilai Soeharto bukan hanya sosok pemimpin negara, tetapi juga tokoh besar yang berperan strategis dalam perjuangan, stabilitas politik, dan pembangunan nasional.
Ketua Umum PP AMPG, Said Aldi Al Idrus, menegaskan bahwa kiprah Soeharto sebagai Jenderal Besar yang turut berjuang di masa revolusi kemerdekaan merupakan bukti nyata pengabdian terhadap bangsa dan negara.
“Pak Harto adalah Jenderal Besar yang malang melintang di medan perjuangan sejak zaman kemerdekaan. Beliau bukan hanya pejuang, tapi juga pengisi kemerdekaan yang membawa bangsa ini berdiri tegak dengan pembangunan dan kemandirian nasional,” ujar Said di Jakarta.
Sementara itu, Putri Nabila Damayanti, SH, salah satu kader muda PP AMPG yang juga aktif di PP AMDI, menyampaikan pandangannya bahwa H.M. Soeharto sangat layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Menurutnya, jejak pengabdian Soeharto tidak hanya tercatat dalam sejarah militer, tetapi juga dalam pondasi pembangunan Indonesia modern.
“Presiden RI ke-2 H.M. Soeharto adalah figur yang telah memberikan kontribusi besar terhadap bangsa ini. Dari pembangunan infrastruktur hingga ketahanan pangan, beliau meletakkan dasar kuat bagi kemajuan Indonesia. Wajar jika beliau disebut Bapak Pembangunan Nasional,” ujar Nabila saat dimintai keterangan, Minggu (9/11/2025).
Nabila yang akrab disapa Uti menilai, kepemimpinan Soeharto selama lebih dari tiga dekade menunjukkan keberanian dan dedikasi tinggi terhadap kedaulatan negara di tengah tekanan global.
“Kepemimpinan Pak Harto di masa-masa sulit menjaga stabilitas nasional dan menjaga posisi Indonesia tetap kuat di dunia internasional,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto dapat menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk meneladani nilai-nilai pengabdian, keteguhan, dan nasionalisme.
“Perjuangan belum selesai. Sebagai generasi muda, kami ingin mengambil nilai-nilai positif dari sosok Pak Harto — tentang disiplin, kerja keras, dan dedikasi untuk bangsa,” tutup Uti penuh optimisme.
Langkah pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada H.M. Soeharto dianggap sebagai bentuk pengakuan negara terhadap jasa besar tokoh sentral Orde Baru tersebut — yang meski menuai kontroversi, tak bisa dilepaskan dari sejarah panjang pembangunan dan kedaulatan Indonesia.
(Megy)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar