LSM WGAB Papua Selamat Atas Terpilihnya Matius Derek Fakiri dan Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua
CNEWS, Jayapura, 17 September 2025 — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wgab Papua mengumumkan dukungan penuh sekaligus ucapan selamat kepada Matius Derek Fakiri dan Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen yang resmi ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2025–2030.
Kepastian ini diperoleh setelah Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia pada 17 September 2025 menolak seluruh gugatan pasangan calon nomor urut 01, Benhur Tommy Mano–Costan Karma, terkait sengketa hasil Pilgub Papua. Putusan MK tersebut mengakhiri seluruh proses hukum dan memastikan kemenangan pasangan Fakiri–Rumaropen.
“Dengan ditolaknya gugatan, otomatis Matius Derek Fakiri dan Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen adalah pemenang sah. KPU Papua wajib segera melaksanakan pleno penetapan gubernur dan wakil gubernur terpilih,” tegas Ketua LSM Wgab Papua, Yerry Basri Mak, SH., MH., dalam keterangan eksklusif kepada CNEWS.
Penantian Panjang Rakyat Papua
Menurut Yerry, kehadiran pasangan gubernur dan wakil gubernur yang baru merupakan momentum yang ditunggu-tunggu rakyat Papua. “Kami sudah lama menanti pemimpin yang sah. Kini saatnya rakyat Papua bersyukur dan bergembira. Pilkada sudah selesai, jangan ada lagi perbedaan atau penolakan. Mari bersatu mendukung kepemimpinan yang baru,” ujarnya.
Pesan Rekonsiliasi
Yerry juga mengingatkan bahwa kemenangan politik harus diikuti dengan rekonsiliasi sosial. “Papua membutuhkan kedamaian. Lima tahun ke depan adalah kesempatan bagi kita untuk membuktikan bahwa rakyat bisa bersatu di bawah kepemimpinan baru. Tidak ada lagi ruang untuk konflik, hanya ada ruang untuk membangun,” katanya.
Agenda Pembangunan ke Depan
Pasangan Fakiri–Rumaropen disebut membawa harapan baru dalam pembangunan Papua, mulai dari infrastruktur dasar, kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi lokal. LSM Wgab Papua menekankan pentingnya dukungan rakyat agar program pembangunan berjalan tanpa hambatan politik.
“Pembangunan Papua hanya bisa berhasil jika semua pihak mendukung. Pemerintah daerah, masyarakat adat, tokoh agama, pemuda, dan perempuan harus ikut serta. Kita jangan lagi terjebak pada perbedaan, karena saat ini Papua membutuhkan kebersamaan,” tegas Yerry.
Dengan selesainya proses hukum di MK, Pilgub Papua 2025 resmi berakhir. Kini seluruh mata tertuju pada langkah KPU Papua untuk segera menetapkan pasangan terpilih dalam rapat pleno. Sementara itu, rakyat Papua menunggu wujud nyata program dari pemimpin baru yang digadang-gadang akan membawa perubahan signifikan bagi Tanah Papua. ( YBM/RED)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar