CNews ,Jayapura, Papua – Balai Besar Jalan dan Jembatan (BBJJ) Jayapura mendapat penghargaan dari Masyarakat Pemerhati Papua (MPP) atas respons cepat terhadap kerusakan jalan di ruas Trans Jayapura–Wamena, khususnya di Kampung Ampas, Distrik Waris, Kabupaten Keerom.
Menurut Ketua LSM WGAB, Yerry Basri Mak, SH, MH, begitu laporan masyarakat disampaikan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) langsung beraksi dan mengirimkan dokumentasi perbaikan di lokasi. “Ini kerja nyata, bukan sekadar janji,” ujar Yerry, menegaskan pentingnya aksi teknis yang benar-benar hadir di lapangan.
Kondisi dan Tantangan Infrastruktur
-
Pada Maret 2023, BPJN Wamena menutup sementara ruas Trans Jayapura–Wamena karena kondisi rusak parah di antara kilometer 416 hingga 428 — muncul lubang-lubang besar dan kubangan lumpur, yang sempat menjebak sekitar 300 kendaraan. Estimasi perbaikan ditargetkan selesai pada April 2023.
-
Kerusakan tersebut termasuk akibat belum teraspal dan curah hujan tinggi yang menambah tingkat kerentanan di titik-titik kritis jalan.
-
Sepanjang pembangunan dari Jayapura hingga Wamena, diperkirakan sudah terselesaikan sekitar 75 km yang belum teraspal. Dari jumlah itu, 25 km tengah ditangani oleh dua kontraktor (PT Paesa Pasindo dan PT Agung Mineral Utama), dengan anggaran sekitar Rp 300 miliar. Sisanya diharapkan selesai melalui skema KPBU senilai Rp 3,2 triliun dengan target penyelesaian hingga 2026.
Percepatan Pembangunan Jalan 2025
- Di sisi lain, pemerintah merencanakan percepatan pembangunan segmen sepanjang 61 km — dari Jembatan Sungai Mamberamo hingga Elelim di Yalimo — untuk meningkatkan kecepatan distribusi dan menumpulkan tingginya harga bahan pokok akibat akses terbatas. Pekerjaan ini sepenuhnya didanai melalui APBN, meskipun jumlah rinci anggarannya belum diumumkan secara terbuka.
Dampak Sosial–Ekonomi & Eksklusifitas Liputan
-
Kerusakan jalan Trans Jayapura–Wamena bukan sekadar masalah teknis, tetapi mengganggu mobilitas warga, distribusi barang, dan pelayanan vital—yang jika dibiarkan, akan memperlambat pertumbuhan ekonomi lokal dan mendorong harga-harga kebutuhan naik.
-
Apresiasi MPP melalui WGAB terhadap BBJJ Jayapura mencerminkan dorongan kuat dari masyarakat agar pelaporan cepat ditindaklanjuti, dan informasi proses pengerjaan terus terbuka (transparan).
Rangkuman Komprehensif
| Komponen | Detail |
|---|---|
| Lokasi Kerusakan | KM 416–428, Kampung Ampas, Distrik Waris, Keerom |
| Tantangan | Longsor dan rusaknya badan jalan akibat hujan tinggi |
| Penanganan Darurat | Penutupan sementara Maret–April 2023, kemudian perbaikan |
| Segment Belum Teraspal | 75 km tersisa; 25 km sementara diatasi dengan kontraktor senilai Rp 300 miliar |
| Rencana KPBU | Menyasar sisanya dengan dana Rp 3,2 triliun hingga 2026 |
| Proyek Percepatan 2025 | 61 km dari Sungai Mamberamo–Elelim; sepenuhnya APBN |
| Dampak Ekonomi | Perbaikan mengurangi isolasi, mendukung stabilitas harga, percepatan ekonomi lokal |
Kesimpulan Eksklusif
Melalui liputan ini, kami hadirkan:
- Analisis teknis konkret: titik kerusakan, sektor penanganan, anggaran, dan jadwal penyelesaian.
- Sumber data valid dari BPJN dan pihak pemerintah pusat (Kementerian PUPR).
- Dampak riil untuk masyarakat, menjadikan perbaikan jalan sebagai isu strategis yang memengaruhi kesejahteraan dan perekonomian lokal.
( Tim - YBM)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar