Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Eksklusif: Ketua Kadin Anindya Bakrie Bertemu Donald Trump di Qatar, Sampaikan Kepentingan Indonesia dalam Negosiasi Tarif Dagang

Kamis, 15 Mei 2025 | Kamis, Mei 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-15T16:34:23Z


CNEWS - Lusail, Qatar — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, melakukan pembicaraan singkat namun strategis dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menghadiri jamuan kenegaraan di Lusail Palace, Qatar, Rabu malam (14/5/2025).


Pertemuan yang berlangsung di sela-sela acara makan malam yang diselenggarakan oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani ini terekam kamera dan dipublikasikan oleh Forbes TV, memperlihatkan Anindya berbicara serius dengan Trump sebelum menyapa Sheikh Tamim dan permaisuri.


Jamuan di Lusail Palace tersebut digelar secara eksklusif untuk menghormati kunjungan Presiden Trump ke Qatar, dan hanya dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dunia, termasuk Anindya sebagai wakil dari sektor usaha Indonesia.


Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Kadin Indonesia, sumber terpercaya menyebutkan bahwa Anindya kemungkinan besar memanfaatkan momentum langka tersebut untuk menyuarakan kepentingan dunia usaha Indonesia, terutama terkait negosiasi tarif dagang yang sedang berlangsung antara Jakarta dan Washington.


Negosiasi Menjelang Tenggat


Seperti diketahui, Amerika Serikat sejak awal April 2025 mengumumkan rencana penerapan tarif impor sebesar 36% terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia, yang dinilai menikmati surplus perdagangan terlalu tinggi. Sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatat surplus dagang terhadap AS senilai US$17,9 miliar.


Namun, penerapan tarif itu kini tengah ditunda selama 90 hari—hingga 19 Juni 2025—untuk memberi ruang negosiasi. Pemerintah Indonesia bersama pelaku usaha sedang berupaya keras agar kesepakatan bisa tercapai sebelum tenggat tersebut.


Anindya sebelumnya telah menyampaikan optimismenya bahwa pembicaraan dengan pemerintah AS akan berakhir konstruktif. Ia menyebut pernyataan Trump dalam konferensi pers di Rose Garden sebagai “pembuka jalan negosiasi”.


“Saya yakin kita bisa menyelesaikan negosiasi dengan Amerika Serikat. Posisi geoekonomi dan geopolitik Indonesia memberikan daya tawar yang kuat. Saya membaca pernyataan Presiden Trump sebagai sinyal bahwa pintu dialog masih terbuka,” ujar Anindya beberapa waktu lalu.

 

Manuver Diplomasi Ekonomi di Tengah Ketegangan Global


Pertemuan singkat Anindya dengan Trump di Lusail menandai upaya diplomasi nonformal sektor swasta Indonesia dalam mengamankan kepentingan nasional di tengah tekanan ekonomi global. Meskipun tidak diumumkan secara resmi, gestur dan intensitas pembicaraan keduanya dinilai sejumlah analis sebagai langkah diplomatik yang bernilai tinggi.


Kadin Indonesia hingga kini belum memberikan konfirmasi detail isi percakapan, namun manuver Anindya di level internasional ini dipandang sebagai sinyal kuat bahwa dunia usaha nasional tidak tinggal diam dalam menghadapi potensi eskalasi tarif yang bisa berdampak luas terhadap ekspor dan lapangan kerja di dalam negeri. ( TimRed)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update