Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Tragis...!!! Wanita Dikeroyok Debt Collector di Depan Mapolsek Bukit Raya, Polisi Hanya Menonton

Selasa, 22 April 2025 | Selasa, April 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-22T14:31:42Z

 


CNEWS - Selasa, 22 April 2025 - Jakarta – Aksi brutal sekelompok debt collector mencoreng wajah penegakan hukum di Pekanbaru. Seorang wanita berinisial RP (30) menjadi korban pengeroyokan oleh belasan orang di halaman depan Mapolsek Bukit Raya, Minggu (20/4/2025) dini hari. Ironisnya, kejadian berdarah itu terjadi di hadapan empat anggota polisi yang hanya berdiri tanpa memberikan bantuan.


Peristiwa bermula dari konflik antara RP dan sekelompok debt collector terkait penarikan kendaraan milik klien mereka masing-masing. Setelah negosiasi di Hotel Furaya menemui jalan buntu, RP diarahkan ke Jalan Parit Indah, di mana sekitar 20 orang dari kelompok debt collector telah menunggu. Mereka lalu mengejar korban hingga ke halaman kantor polisi.


Alih-alih mendapat perlindungan, RP justru dikeroyok secara brutal menggunakan batu dan kayu. Ia mengalami luka serius di kepala serta memar di beberapa bagian tubuh. CCTV Mapolsek Bukit Raya merekam jelas momen memalukan itu—di mana empat anggota kepolisian hanya menyaksikan dan merekam kejadian, tanpa melakukan intervensi.


Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil, buka suara atas insiden yang mencoreng institusinya. “Kami sangat menyesalkan sikap anggota yang tidak menolong. Kasus ini sudah kami laporkan ke Kapolresta untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Syafnil, Minggu (20/4).


Polisi kini tengah mendalami unsur kelalaian maupun kemungkinan keterlibatan empat personel yang berada di lokasi kejadian. Sementara itu, empat pelaku pengeroyokan berhasil ditangkap di dua lokasi berbeda—Rumbai dan Kubang Raya. Mereka adalah A alias Kevin (46), MHA (18), R alias Riau (46), dan RS alias Garong (34). Keempatnya diketahui bagian dari kelompok debt collector bernama "Fighter".


Tujuh pelaku lainnya masih buron dan telah dimasukkan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Polisi juga membidik kemungkinan adanya aktor intelektual atau pihak yang mengatur aksi pengeroyokan tersebut.


Kejadian ini memicu kemarahan publik dan menambah daftar panjang catatan hitam praktik premanisme berkedok penagihan utang, serta lemahnya respons aparat dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat.

( HD - RED) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update