Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Kuli Bangunan di Medan Tersengat Listrik hingga Diamputasi, Pemilik Proyek Diduga Lepas Tangan

Sabtu, 19 April 2025 | Sabtu, April 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-18T18:46:06Z

 


CNEWS - MEDAN — Nasib tragis menimpa Ismail alias Fahmi (37), seorang kuli bangunan asal Medan, yang harus kehilangan kaki kirinya setelah tersengat listrik tegangan tinggi saat bekerja di proyek pembangunan rumah ibadah di Jalan KH. Wahid Hasyim, Medan, Sumatera Utara.



Peristiwa memilukan itu terjadi pada 30 Desember 2024 lalu, saat Fahmi tengah melakukan pengecoran di lantai atas bangunan gereja. Tanpa disadari, tubuhnya menyentuh kabel bertegangan tinggi yang melintas sangat dekat dengan lokasi kerja. Seketika, sambaran listrik menyambar tubuhnya, menimbulkan percikan api berwarna biru terang yang mengejutkan rekan-rekannya di lokasi proyek.


Akibat sengatan tersebut, Fahmi mengalami luka bakar parah di kaki kirinya hingga harus menjalani amputasi. Kini, ia hidup sebagai penyandang disabilitas dan tak lagi mampu bekerja. Mirisnya, tidak ada sedikit pun bantuan dari pihak kontraktor maupun pemilik proyek.


Selama tiga bulan kami rawat Fahmi dengan biaya sendiri. Tak ada pihak proyek yang datang, apalagi membantu,” ungkap salah satu kerabat korban kepada CNEWS.


Proyek yang mempekerjakan Fahmi diduga mengabaikan standar keselamatan kerja (K3). Keberadaan kabel listrik bertegangan tinggi yang melintas terlalu dekat dengan area konstruksi menimbulkan pertanyaan besar soal izin, pengawasan, dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.


Pihak keluarga korban mendesak aparat penegak hukum dan dinas terkait untuk turun tangan mengusut tuntas peristiwa ini. Mereka menilai ada kelalaian serius yang berujung pada cacat permanen dan penderitaan jangka panjang.


Kami tidak ingin kejadian ini ditutup-tutupi. Nyawa dan keselamatan pekerja bukan hal yang bisa diabaikan. Harus ada pertanggungjawaban,” tegas perwakilan keluarga dengan nada geram.


Kasus ini menjadi tamparan keras terhadap lemahnya implementasi K3 di lapangan. Di tengah maraknya proyek pembangunan, keselamatan pekerja kerap diabaikan demi efisiensi biaya. Sudah saatnya pemerintah dan aparat bertindak tegas agar insiden serupa tidak kembali terjadi. ( Tim - Red ) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update