CNEWS - Medan, – Malam di Lorong Proyek, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, pada Rabu (9/4/2025) berubah jadi medan pertempuran. Sebuah operasi penggerebekan sarang narkoba oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, yang awalnya berlangsung cepat dan terukur, berujung ricuh setelah massa tak dikenal menyerang petugas dan membakar dua sepeda motor dinas.
Menurut informasi eksklusif yang diterima Media operasi digelar sekitar pukul 19.30 WIB setelah polisi menerima laporan warga yang geram kampung mereka dijadikan lokasi transaksi sabu. “Informasi dari masyarakat sangat kuat. Mereka sudah tidak tahan dengan aktivitas sabu yang makin terang-terangan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, S.I.K., S.H., M.H.
Petugas berhasil mengamankan lima pria, termasuk Deni (50), seorang nelayan yang diduga sebagai pengedar, serta dua pekerja bangunan, Amran Syahputra dan Wijaya Kusuma. Keduanya positif mengonsumsi sabu berdasarkan tes urine di lokasi.
Barang bukti awal yang diamankan mencakup beberapa paket sabu siap edar, uang tunai, plastik klip bening, dan alat hisap. Namun operasi berubah mencekam ketika tim menuju rumah Ismail—diduga bandar utama yang belum sempat ditangkap.
Saat penggeledahan berlangsung di rumah Ismail, lemparan batu pertama menghantam pekarangan. Disusul lemparan kedua, lalu hujan batu tak terbendung. Massa menerobos barikade. Dalam hitungan menit, dua motor dinas jenis Honda Scoopy dan Honda Beat dibakar hidup-hidup.
Personel yang berjumlah sembilan orang bertahan tanpa membalas. Di tengah situasi genting, mereka terus mengamankan barang bukti dan tersangka, sembari meminta bantuan dari markas. Pasukan tambahan datang cepat. Massa bubar. Operasi dilanjutkan.
Polisi berhasil membawa tiga tersangka utama ke markas, yakni Deni, Amran, dan Wijaya. Dari rumah Ismail, ditemukan tiga paket sabu tambahan, timbangan digital, pipet, pisau kecil, parang panjang, serta beberapa sepeda motor yang diduga digunakan sebagai alat distribusi narkoba.
“Hasil pemeriksaan awal, Deni mengaku memperoleh sabu dari Ismail. Sementara Amran dan Wijaya membeli dari Tami,” ungkap seorang anggota tim di lapangan kepada MISTAR. Baik Ismail maupun Tami kini masuk daftar buronan.
Pembakaran dua motor dinas di tengah operasi resmi negara menjadi sinyal bahwa kejahatan narkotika tak hanya bersenjata, tapi juga punya pengaruh massa. Sebuah tantangan nyata bagi aparat penegak hukum yang bertugas di medan berat seperti Medan Utara.
Hingga berita ini diturunkan, Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan AKP Ismail Pane belum memberikan keterangan resmi. Polisi juga masih memburu pelaku pembakaran serta para bandar besar yang melarikan diri
( tim Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar