Jakarta – Penetapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi peristiwa politik besar yang menyita perhatian publik. Dalam pernyataan resminya, Sekjen PDIP menegaskan bahwa partainya menghormati proses hukum yang berjalan serta tetap kokoh menjunjung nilai-nilai demokrasi.
“Kami adalah warga negara yang taat hukum. PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Penetapan saya sebagai tersangka oleh KPK kami hormati sebagai bagian dari proses hukum,” tegasnya dalam pernyataan yang dirilis ke media nasional.
Menghidupkan Semangat Bung Karno
Sekjen PDIP memaknai tantangan hukum yang dihadapinya sebagai bagian dari perjuangan politik yang diwariskan oleh Bung Karno. Ia menegaskan bahwa risiko seperti penjara adalah pengorbanan yang harus ditempuh demi melindungi demokrasi dan kedaulatan rakyat.
“Sebagai murid Bung Karno, saya memahami bahwa setiap perjuangan besar menuntut pengorbanan. Bung Karno sendiri memandang penjara sebagai salah satu jalan menuju cita-cita kemerdekaan. Prinsip itu pula yang menjadi pedoman saya dan seluruh kader PDI Perjuangan,” tuturnya.
Mengkritisi Otoritarianisme dan Politik Praktis
Pernyataan Sekjen PDIP juga memuat kritik terhadap apa yang ia sebut sebagai upaya melemahkan demokrasi melalui kekuasaan yang otoriter dan intimidasi politik. Ia mengapresiasi kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yang tetap menjaga demokrasi di tengah tantangan politik yang menurutnya semakin kompleks.
“Ketika aparat penegak hukum digunakan untuk kepentingan politik praktis, dan ketika konstitusi coba dilanggar demi ambisi kekuasaan, kami wajib melawan. PDI Perjuangan tidak akan diam melihat demokrasi diinjak-injak,” katanya dengan nada tegas.
Risiko dan Solidaritas Kader
Menanggapi isu hukum yang menimpanya, Sekjen PDIP menyampaikan pesan solidaritas kepada seluruh kader partai untuk tetap teguh menjaga marwah partai. Ia mengingatkan bahwa perjuangan politik sering kali menuntut pengorbanan besar, termasuk risiko kriminalisasi.
“Kami tidak pernah gentar. Bahkan jika risiko terberat harus dihadapi, itu adalah bagian dari perjuangan. Sebagaimana kader PNI di masa penjajahan, yang menuju tiang gantungan dengan kepala tegak dan senyum di wajah, kami pun akan menghadapi segala risiko dengan sikap serupa,” ungkapnya.
Pesan untuk Partai dan Rakyat
Di akhir pernyataannya, Sekjen PDIP mengajak semua pihak, terutama kader partai, untuk terus menjaga wibawa partai dan Ketua Umum PDI Perjuangan.
“Mari, kita hadapi ujian ini dengan keyakinan dan keteguhan hati. Demi nilai-nilai demokrasi yang kita perjuangkan, demi cita-cita yang diwariskan oleh Bung Karno, kita tidak akan pernah mundur. Merdeka!” tutupnya.
Tantangan Bagi PDI Perjuangan
Kasus hukum yang menimpa Sekjen PDIP menjadi ujian serius bagi partai berlambang banteng ini. Di tengah sorotan publik terhadap komitmen partai dalam penegakan hukum, pernyataan ini menjadi upaya untuk menjaga kepercayaan kader dan simpatisan.
Namun, langkah konkret dalam memastikan transparansi, akuntabilitas, dan supremasi hukum di internal partai akan menjadi penentu apakah PDI Perjuangan dapat melewati ujian ini dengan tetap menjaga integritasnya di mata publik. ( Tim- Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar