Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Mutasi Kapolda September 2025: Penyegaran Strategis dan Kepemimpinan Baru

Selasa, 18 November 2025 | Selasa, November 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-18T14:53:18Z


CNEWSJakarta, 24 September 2025 — Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kembali menggelar mutasi besar-besaran pada jajaran perwira tinggi Polri. Berdasarkan dua surat telegram penting, yaitu ST/2134/IX/KEP./2025 tanggal 19 September dan ST/2192/IX/KEP./2025 tanggal 24 September, sebanyak 60 perwira tinggi mengalami rotasi, termasuk pergantian empat Kapolda.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa mutasi tersebut adalah bagian dari “dinamika organisasi” untuk menyegarkan kepemimpinan, memajukan karier perwira, dan meningkatkan kinerja institusi Polri dalam menghadapi tantangan kontemporer.


Empat Kapolda Baru Hasil Mutasi September 2025


Menurut laporan ANTARA, keempat Kapolda yang diganti adalah:


  1. Irjen Pol Endi Sutendi → Kapolda Sulawesi Tengah (sebelumnya Wa­stamaops Kapolri)
  2. Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro → Kapolda Sulawesi Selatan (sebelumnya Dirtipidum Bareskrim)
  3. Irjen Pol Helfi Assegaf → Kapolda Lampung (sebelumnya Dirtipideksus Bareskrim)
  4. Irjen Pol Viktor Theodorus Sihombing → Kapolda Kepulauan Bangka Belitung (sebelumnya Kadivkum Polri)

Daftar Lengkap 36 Kapolda Setelah Mutasi September 2025


Berdasarkan laporan SindoNews, berikut daftar lengkap 36 Kapolda di seluruh provinsi setelah mutasi September 2025:


No Polda Nama Kapolda (setelah mutasi)
1 Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basya
2 Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto
3 Sumatera Barat Irjen Pol Gatot Tri Suryanta
4 Riau Irjen Pol Hery Heryawan
5 Kepulauan Riau Irjen Pol Asep Safrudin
6 Jambi Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar
7 Bengkulu Irjen Pol Mardiyono
8 Sumatera Selatan Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi
9 Bangka Belitung Irjen Pol Viktor Theodorus Sihombing
10 Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf
11 Metro Jaya (DKI Jakarta) Irjen Pol Asep Edi Suheri
12 Banten Brigjen Pol Hengki
13 Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan
14 Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo
15 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Anggoro Sukartono
16 Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto
17 Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya
18 Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Hadi Gunawan
19 Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga
20 Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto
21 Kalimantan Tengah Irjen Pol Iwan Kurniawan
22 Kalimantan Selatan Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan
23 Kalimantan Timur Irjen Pol Endar Priantoro
24 Kalimantan Utara Irjen Pol Djati Wiyoto Abadhy (atau “Hary Sudwijanto” di versi lain) — catatan: ada beberapa versi nama berbeda di sumber.
25 Sulawesi Utara Irjen Pol Roycke Harry Langie
26 Gorontalo Irjen Pol Widodo (atau R. Eko Wahyu Prasetyo menurut beberapa sumber)
27 Sulawesi Tengah Irjen Pol Endi Sutendi
28 Sulawesi Tenggara Irjen Pol Didik Agung Widjanarko
29 Sulawesi Selatan Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro
30 Sulawesi Barat Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta
31 Maluku Utara Irjen Pol Waris Agono
32 Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto
33 Papua Barat Daya Irjen Pol Gatot Haribowo
34 Papua Barat Irjen Pol Jhonny Edison Isir
35 Papua Tengah Irjen Pol Alfred Papare
36 Papua Irjen Pol Petrus Patrige Rudolf Renwarin

Analisis & Implikasi


  1. Penyegaran Kepemimpinan
    Mutasi ini menunjukkan bahwa Polri ingin melakukan penyegaran struktural di level Kapolda, terutama di wilayah-wilayah strategis seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Lampung.

  1. Pengembangan Karier
    Dengan mengangkat nama-nama baru — seperti Irjen Endi Sutendi dan Djuhandhani Rahardjo Puro — Polri membuka jalur karier bagi jenderal bintang dua yang memiliki pengalaman sebelumnya di Mabes (sebagai Dirtipidum, Wa­stamaops, dan lain-lain).

  2. Optimalisasi Kinerja
    Menurut pernyataan Polri, rotasi dan mutasi ini juga bertujuan memperkuat respon institusi terhadap tantangan keamanan kontemporer dan masa depan. Pergantian Kapolda di daerah tertentu bisa diartikan sebagai upaya meningkatkan efektivitas pengamanan, koordinasi dengan pemerintah daerah, dan pelayanan polisi ke masyarakat.

  3. Risiko Transisi
    Namun, rotasi masif selalu membawa tantangan adaptasi: Kapolda baru harus cepat mengenal wilayah tugas, membangun jaringan lokal, dan melanjutkan atau menyelaraskan kebijakan pendahulunya. Gagal dalam transisi bisa menurunkan efektivitas kapolda di awal masa jabatannya.

( Tim/RI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update