Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Proyek Parit APBD di Dolok Merawan Dikeluhkan Warga: Bahaya Mengancam, Akses Bisnis Terganggu

Minggu, 08 Juni 2025 | Minggu, Juni 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-07T17:10:36Z

 


CNews - Dolok Merawan, Serdang Bedagai — Proyek pembangunan parit di sepanjang jalan lintas utama Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, menuai keluhan dari masyarakat. Selain mengganggu akses jalan, pengerjaan yang menggunakan alat berat (beko) itu dinilai membahayakan keselamatan warga dan mematikan aktivitas ekonomi warga di kawasan padat pemukiman dan bisnis.



Pantauan di lapangan, penggalian parit dilakukan dengan kedalaman setinggi kepala orang dewasa dan tanpa pengamanan yang memadai. Warga menilai, pengerjaan proyek yang menelan anggaran Rp690.753.000 dari dana APBD tersebut dinilai pelaksanaanya  tanpa perencanaan teknis yang matang dan tidak mempertimbangkan keselamatan lingkungan sekitar.


“Kalau anak-anak main dekat situ dan terjatuh, bisa tenggelam. Apalagi sekarang musim hujan, air tergenang sedalam itu sangat berbahaya,” ujar Sulastri, warga sekitar yang saat itu lagi singgah di  warung kecil  pinggir jalan.


Keluhan juga datang dari para pemilik toko dan pelaku usaha mikro. Korekan parit di depan ruko dan warung membuat jalanan semakin sempit, sehingga pembeli kesulitan parkir dan enggan singgah. Beberapa toko bahkan harus tutup karena lumpur dari galian menumpuk di badan jalan, menyebabkan lingkungan becek dan licin.


“Usaha kami mati suri. Akses terhalang, jalan sempit, belum lagi kalau hujan, lumpur ke mana-mana. Kami minta ini ditangani serius,” kata warga , pedagang  di lokasi proyek.


Proyek yang sejatinya bertujuan meningkatkan sistem drainase ini justru menciptakan ketidaknyamanan dan ancaman baru bagi masyarakat. Warga mendesak agar pelaksana proyek bekerja secara profesional, memberikan pengamanan yang layak, mempercepat penyelesaian pengerjaan, serta meminimalisir dampak terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.


“Kami tidak menolak pembangunan. Tapi tolong, keselamatan dan kenyamanan warga juga harus jadi prioritas. Jangan sampai niat baik pemerintah justru jadi malapetaka,” ujar warga setempat.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor maupun instansi teknis terkait mengenai langkah mitigasi terhadap dampak negatif dari proyek ini. ( Tim - Red) 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update