CNews - Jayapura – Di tengah arus deras modernisasi yang perlahan menggerus akar budaya lokal, sinyal perlawanan justru datang dari ruang kerja Kapolres Jayapura. Pada Selasa (27/5/2025), Ketua DPD Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin) Papua, Menase Udam, ST, secara resmi melakukan audiensi dengan Kapolres Kabupaten Jayapura, AKBP Umar Nasatekay, SIK—sebuah pertemuan strategis yang menyatukan visi: menyelamatkan budaya warisan nenek moyang.
Pertemuan ini difokuskan pada rencana pelaksanaan Lomba Tokok Sagu Tradisional yang akan digelar di Kabupaten Jayapura, sebagai bentuk konkret pelestarian budaya Papua yang mulai terpinggirkan oleh teknologi dan pola konsumsi modern.
Menghidupkan Kembali Akar Tradisi
Usai audiensi, Menase Udam menegaskan bahwa inisiatif ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap lunturnya tradisi tokok sagu, salah satu warisan budaya yang menyatu erat dengan identitas masyarakat asli Jayapura.
“Sagu bukan sekadar bahan makanan pokok—ia adalah simbol ketahanan, kearifan lokal, dan identitas budaya masyarakat Papua. Lomba ini adalah bentuk edukasi sekaligus pemulihan memori kolektif generasi muda,” jelas Menase kepada wartawan.
Tak hanya aspek budaya, Menase juga menyoroti potensi sagu sebagai komoditas ekonomi dan daya tarik wisata budaya. Ia menyebut bahwa jika diolah dan dikemas dengan baik, tradisi tokok sagu bisa menjadi sumber pendapatan sekaligus bagian dari branding pariwisata lokal.
Polres Jayapura: Budaya Adalah Pilar Kamtibmas
Sementara itu, Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay, menyambut inisiatif ini dengan penuh antusias. Menurutnya, upaya pelestarian budaya seperti ini sejalan dengan strategi pembinaan masyarakat dan menjaga harmoni sosial.
“Pelestarian budaya adalah bagian dari stabilitas keamanan sosial. Ketika masyarakat merasa dihargai budayanya, mereka akan lebih terhubung dengan tanah dan komunitasnya. Kami mendukung penuh dan siap mengamankan jalannya kegiatan,” ujar AKBP Umar.
Kapolres juga menegaskan bahwa sinergi antara kepolisian dan elemen masyarakat sipil seperti Gercin merupakan model kolaborasi yang harus diperluas, terutama dalam konteks pembangunan karakter generasi muda Papua.
Langkah Strategis Menjaga Warisan Leluhur
Lomba Tokok Sagu yang tengah dirancang bukan sekadar kompetisi, tetapi menjadi platform kultural dan edukatif, sekaligus medium advokasi untuk mempertahankan eksistensi sagu sebagai simbol kedaulatan pangan lokal.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum untuk menantang narasi modernisasi yang kerap mengabaikan nilai-nilai lokal. Di sinilah Gercin Papua dan Polres Jayapura memposisikan diri: bukan sebagai penjaga masa lalu, tetapi sebagai jembatan masa depan yang berakar kuat pada tradisi.
Reporter: RED - YBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar