Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Kabid Kelautan dan Perikanan Papua Barat Daya Diduga Lecehkan Wartawati, Wilson Lalengke Desak Pejabat Tersebut Mengundurkan Diri

Sabtu, 31 Mei 2025 | Sabtu, Mei 31, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-30T17:41:10Z

 



CNews - Jakarta – Berdasarkan riset yang pernah dilakukan sebuah media nasional, tidak kurang dari 86 persen wartawati atau jurnalis dari kaum hawa mengalami pelecehan terkait keberadaannya sebagai wanita oleh narasumber, terutama lelaki, saat melakukan tugasnya sebagai wartawan. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain karena subservient (ketundukan yang amat besar) seorang jurnalis terhadap narasumbernya dengan maksud agar mendapatkan informasi yang diperlukannya. Kondisi ini diperparah oleh rendahnya moralitas rata-rata narasumber lelaki, apalagi dari kalangan pejabat.



Fenomena ini terjadi pada seorang wartawati di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Seorang jurnalis wanita, berinisial LY, baru-baru ini telah menjadi korban pelecehan oleh seorang pejabat Pemerintahan Daerah setempat, berinisial SK yang adalah Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan di Kantor Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Perilaku buruk pejabat tersebut memantik sorotan masyarakat dan sudah dilaporkan ke Polres Kota Sorong.


Menanggapi hal ini, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, menyatakan dirinya sangat menyayangkan perilaku asusila dan memalukan yang dipertontonkan oleh seorang pejabat. Menurutnya, sebagai pejabat publik, seluruh ASN harus menjadi contoh tauladan bagi rakyat.


“ASN itu diseleksi dengan ketat, termasuk dari sisi moralitas dan perilakunya sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar seluruh ASN benar-benar dapat dijadikan sosok panutan, contoh teladan, dan figure yang bisa memberi tuntunan hidup yang baik bagi masyarakat, baik dari cara berpikir, bersikap dan berbicara, maupun bertindak,” tutur alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu kepada media ini, Jumat, 30 Mei 2025.


Sebagaimana diketahui bahwa beberapa hari lalu, LY menjumpai wartawan senior itu dan menyampaikan nasib buruk yang menimpanya. Dari penuturan LY kepada Wilson Lalengke, diketahui bahwa SK sempat beberapa kali mengajaknya ke hotel untuk bermesum-ria. Sebagai seorang wanita muslim yang taat dan berhijab, LY menolak ajakan-ajakan amoral semacam itu dari SK.


Dari peristiwa yang tergolong biadab tersebut, tokoh pers nasional ini mengecam keras dan mendesak SK untuk mengundurkan diri dari jabatannya, dan jika perlu dari kedudukannya sebagai Aparatur Sipil Negara. “Sangat memalukan. Jika yang bersangkutan hanya masyarakat biasa, saya tidak akan ambil pusing dengan urusan pribadinya. Tapi, karena dia adalah ASN, memegang jabatan sebagai kepala bidang pula, maka kita harus bersuara mendesaknya keluar dari jabatan itu. Saya dan seluruh rakyat Indonesia tidak ikhlas membiayai hidup pejabat dengan perilaku amoral sebagaimana yang sudah dilakukan terhadap wartawati LY,” tegas Wilson Lalengke.


Kepada aparat penegak hukum di Polres Kota Sorong, pria yang dikenal luas sangat getol membela jurnalis dan pewarta di mana-mana itu meminta agar laporan LY atas perlakuan tidak bermoral SK terhadapnya segera diproses. “Saya berharap Kapolres Kota Sorong membaca pesan saya ini, saya meminta dengan hormat agar laporan wartawati LY yang sudah menjadi korban kebiadaban ‘otak mesum’ si Kabid Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat Daya bermarga Konjol itu segera diproses hingga tuntas,” sebutnya dengan nada serius.


Tidak hanya itu, Wilson Lalengke juga mendesak agar Gubernur Papua Barat Daya segera bertindak mengevaluasi dan mengganti pejabatnya yang bermental bobrok agar tidak menjadi beban masyarakat. “Aneh sekali, hidupnya para pejabat dibiayai rakyat tapi kerjanya hanya bermesum-ria setiap hari, dan rakyat diminta diam saja? Saya mendesak Gubernur segera evaluasi yang bersankutan (SK – red) dan jika terbukti, segera ganti dengan pejabat yang lebih bersih dan berahlak serta bermoral baik,” ujarnya menutup pernyataannya. (APL/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update